Gejala Sosial: Pengertian, Faktor, jenis, Contoh

Apa itu gejala sosial? Apakah mirip dengan gejala flu? Hehe, tentu saja beda. Gejala sosial bukan seperti gejala penyakit yang menunjukkan bahwa seseorang mengidap kelainan tertentu. Gejala sosial ini bisa kita temui dalam masyarakat kita sendiri. Terdapat kaitan yang sangat erat antara gejala sosial dengan perubahan sosial yang sedang terjadi.

Ada banyak hal yang akan kita bicarakan mengenai gejala sosial ini. Misalnya pengertian dan faktor yang menyebabkan gejala sosial. Kita juga akan mengamati jenis-jenis dan contoh-contoh gejala sosial. Baiklah, sebelum mulai, sebaiknya kita siapkan air dingin dan beberapa camilan kesukaan agar bisa lebih menikmati apa yang akan kita bahas di bawah ini.

Pengertian Lengkap Gejala Sosial

Gejala sosial merupakan fenomena sosial dalam masyarakat, sebuah perubahan sosial yang tidak bisa dihindari oleh semua anggota masyarakat. Meskipun demikian, anggota masyarakat bisa mencegah atau mengantisipasi adanya gejala sosial. Perubahan sosial ini bisa mengakibatkan dampak baik dampak negatif maupun dampak positif.

Karena gejala sosial mempunyai dua sifat, negatif dan positif, kita harus sangat berhati-hati terutama ketika menemui perubahan sosial di dekat kita. Kita harus selalu siap mengantisipasi perubahan tersebut dan menghadapinya.

Fenomena sosial bisa jadi berupa pencemaran lingkungan, kesenjangan sosial, demam musik mancanegara, dan lain-lain. Gejala sosial bisa terjadi di semua kalangan masyarakat, baik itu masyarakat tradisional maupun masyarakat modern.

Faktor Pendorong Terciptanya Gejala Sosial

Gejala sosial dalam masyarakat bisa terjadi karena setidaknya dua faktor di bawah ini.

1. Faktor Kultural

Yaitu nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam suatu komunitas atau masyarakat. Beberapa contoh faktor kultural dalam gejala sosial adalah kemiskinan, kerja bakti, perilaku menyimpang dan lain-lainnya.

2. Faktor Struktural

Merupakan satu keadaan yang memiliki pengaruh terhadap struktur. Sedangkan struktur itu sendiri adalah suatu susunan yang tercipta dari pola tertentu. Kita bisa melihat faktor struktural ini dari pola-pola hubungan yang terjalin antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Contoh faktor struktural antara lain interaksi antar individu, penyuluhan sosial, interaksi kelompok dan individu.

Jenis-Jenis Gejala Sosial

Gejala sosial datang dalam berbagai jenis. Seperti apakah jenis-jenisnya? Berikut berbagai macam jenis gejala sosial.

1. Ekonomi

Gejala sosial memiliki hubungan yang erat dengan perekonomian masyarakat. Jika satu individu tidak sanggup mencukupi kebutuhan, akan terjadi gejala sosial dalam lingkungan. Gejala sosial dari segi ekonomi mencakup kemiskinan, pengangguran, masalah kependudukan, serta gejala lain yang bisa muncul karena masalah ekonomi.

2. Budaya

Indonesia punya beragam budaya yang patut kita hormati meskipun banyak budaya yang sangat berbeda dari budaya suku kita sendiri. Seluruh perbedaan budaya tersebut tidak membuat persatuan Indonesia terpecah belah. Sayangnya, gejala sosial bisa muncul dalam segi budaya. Misalnya, remaja nakal meniru budaya asing yang bersifat negatif dapat menimbulkan masalah.

3. Lingkungan Alam

Segala sesuatu yang terjadi terutama di alam sekitar kita bisa menimbulkan dampak kepada kita.  Gejala sosial yang berhubungan dengan lingkungan alam sering kali diakibatkan oleh manusia sehingga menyebabkan kerusakan di lingkungan sekitar kita. Misalnya membuang sampah di sembarang tempat dapat mengakibatkan banjir. Penebangan pohon juga mengakibatkan longsor.

4. Psikologis

Aspek psikologi yang ada dalam masyarakat juga sanggup memengaruhi tingkah laku individu yang tergabung di dalam komunitas tersebut. Sebagai contoh, gejala sosial yang bersifat psikologis adalah adanya gangguan jiwa, depresi, tekanan jiwa, atau stres.

Berbagai Contoh Gejala Sosial

Ada banyak sekali contoh mengenai gejala sosial. Gejala sosial bisa mendatangkan dampak negatif dan juga dampak positif. Apa saja contoh dari gejala sosial dan dampak yang dihasilkannya? Berikut beberapa contohnya.

1. Perilaku Koruptif

Sedihnya, perilaku yang merugikan ini justru menjadi budaya kita. Perilaku yang koruptif dapat sangat merugikan berbagai pihak. Misalnya, jika kita tidak masuk kerja atau sekolah, sering kali terlambat datang ke kantor, mengambil barang yang bukan hak kita, serta pulang lebih dulu sebelum yang lain, kita akan mengakibatkan kesenjangan sosial dan membuat orang lain iri.

2. Kemiskinan

Kemiskinan terbagi dalam dua jenis yang berbeda. Yang pertama merupakan kemiskinan relatif dimana kelompok atau individu sanggup memenuhi kebutuhan minimum untuk hidup tetapi tetap merasa miskin. Kemudian ada kemiskinan absolut dimana kelompok atau individu tidak sanggup untuk memenuhi bahkan kebutuhan yang paling minimum untuk hidup sehari-hari.

3. Kejahatan atau Kriminalitas

Kejahatan atau kriminalitas tercipta karena proses asosiasi diferensial, proses imitasi, kompensasi, pelaksanaan peranan sosial, identifikasi, serta kekecewaan agresif. Kriminalitas atau kejahatan dapat terjadi sebagai dampak dari perilaku konsumtif yang sayangnya tidak diiringi dengan adanya produktivitas.

4. Masalah Anak Remaja

Ada dua ciri berlawanan yang menandai sikap remaja, yaitu sikap apatis dan keinginan untuk memberontak atau melawan yang juga disebut dengan sikap radikalisme. Sedangkan sikap apatis adalah penyesuaian yang sifatnya membabi buta terutama terhadap moral anak-anak muda dewasa ini.

5. Disorganisasi Keluarga

Perpecahan keluarga mengakibatkan para anggota keluarga gagal untuk memenuhi kewajiban yang cocok dengan peran sosial yang diemban oleh masing-masing anggota keluarga. Orang tua tunggal, perceraian, komunikasi yang buruk, meninggalnya kepala keluarga menjadi faktor yang bisa mengakibatkan salah satu anggota keluarga terserang gangguan mental atau jiwa.

6. Pelanggaran Individu terhadap Norma dalam Masyarakat

Banyak pelanggaran yang terjadi dalam masyarakat. Pelanggaran nilai sosial atau norma yang sering kali terjadi adalah kenakalan anak remaja, penyalahgunaan minuman beralkohol, wanita malam, dan masih banyak lagi.

7. Perilaku Masyarakat

Perilaku masyarakat merupakan gejala sosial paling populer yang bisa kita temui di banyak kesempatan. Beberapa contohnya adalah plagiarism yang populer di kalangan para mahasiswa, pembuatan dan penyebaran berita palsu atau hoax, jaringan pertemanan bersifat tertutup yang mengakibatkan individu lain merasa tersisih, dan masih banyak lagi.

Ada pula gejala sosial yang bisa membawa dampak positif jika disikapi serta diantisipasi dengan bijak. Contoh dampak positif gejala sosial adalah bidang teknologi yang berkembang semakin pesat. Kemajuan dan perubahan dalam bidang teknologi membawa sisi negatif serta positif. Agar bisa memperoleh manfaat, kita perlu fokus pada sisi positif kemajuan teknologi, bukan sisi negatifnya.

Kemajuan teknologi yang ada sekarang memudahkan kita untuk melakukan berbagai kegiatan dengan cepat. Misalnya, alat komunikasi yang semakin canggih memungkinkan kita untuk melakukan chatting, mengirim email, dan melakukan panggilan telepon dengan praktis dan cepat. Tetapi tentu saja kita perlu berhati-hati agar tidak terkena dampak negatif dari gejala sosial. Apa saja dampak negatifnya?

Salah satu contohnya adalah ketika seorang individu dalam komunitas atau masyarakat tidak sanggup menerima perubahan sosial, individu tersebut akan segera mengalami hal negatif yang disebut sebagai culture shock. Ketika individu tersebut tidak mampu beradaptasi dengan adanya perubahan sosial, bisa dipastikan individu tersebut akan melakukan perilaku yang menyimpang.

Leave a Comment