Pluralisme : Pengertian, Sejarah, Jenis, Tokoh, Macam, Dampak, Manfaat, Perubahan, Contoh

Pluralisme – Suatu keadaan yang sifatnya majemuk di dalam kehidupan masyarakat dan berhubungan dengan politik, kebudayaan dan sistem sosial yang berbeda-beda disebut dengan pluralisme. Dari ke semua hal tersebut pada akhirnya dapat dicapai keteraturan sosial, yang menyebabkan munculnya kesadaran pada diri masing-masing individu. Bahwa kehidupan ini dijalani dengan adanya rasa dan pembeda.

Identitas tersebut menunjukkan bahwa pluralisme juga masih berhubungan dengan beberapa bidang dalam kehidupan seperti politik, agama, dan juga kultural atau budaya. Dalam bidang kebudayaan artinya ada beragam jenis kebudayaan yang berbeda-beda, di dalam kehidupan masyarakat.

Pengertian Pluralisme

Sebuah pandangan secara filosofis yang dilakukan oleh kelompok/individu, tetapi caranya tidak membuat diskriminasi pada suatu prinsip tertentu, ditambah dengan menerima keberagaman di berbagai bidang kehidupan seperti bidang politik, agama dan juga kultural merupakan pengertian dari pluralisme.

Dalam hal ini, pengertian lainnya yaitu sikap menerima dari individu yang memiliki gagasan bahwa di dalam setiap kebudayaan, terdapat banyak perbedaan yang akan terus dipertahankan dan juga dihargai oleh setiap orang.

Masyarakat juga menyadari bahwa di dalam budaya tersebut terdapat banyak perbedaan serta keberagaman kesatuan, yang memang tidak bisa dipisahkan. Akar dari suatu bangsa dan menjadi dasar dalam dibentuknya sebuah negara seperti negara Indonesia ini, merupakan keberagaman budaya yang terdapat di negara Indonesia.

Sejarah Pluralisme

Awalnya dasar pemikiran pluralisme ini diawali dengan masa pencerahan yang terjadi di Eropa. Sumbernya yaitu dari paham liberalisme yang terus berkembang khususnya di abad ke 18, untuk para penganut agama Kristen di Eropa.

Maka perkembangannya juga terus bertambah dan pada akhirnya menjadi dasar teoritis dalam agama Kristen. Sedangkan pada agama Islam, sejak zaman Nabi Muhammad SAW memang sudah ada keberagaman. Terlihat dari piagam Madinah pada tahun 622 M.

Menurut catatan sejarah negara Indonesia, agama dan negara memiliki keterikatan yang di mana keduanya bisa menjadi saling mendominasi satu sama lain. Negara dan agama ini memiliki pengaruh untuk kemajuan yang cukup besar, tetapi juga bisa menyebabkan kemunduran yang cukup berbahaya.

Negara bisa bertahta di atas agama, tetapi agama juga bisa bertahta di atas negara. Namun dalam kenyataannya, mulai dari abad pertengahan sampai saat ini negara dengan agama saling terpisah. Selain itu, menurut catatan sejarah yang ada Indonesia telah disinggahi oleh beragam peradaban.

Jenis-Jenis Pluralisme

Dalam keberagaman tersebut, terdapat beberapa jenis keberagaman yang di antaranya yaitu :

1. Keberagaman Agama

Indonesia terdiri dari berbagai macam agama dan ada lima jenis agama yang diakui di Indonesia yaitu agama Islam, Kristen Protestan dan Katolik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Dalam bentuk keberagaman agama ini maka masyarakat Indonesia harus menghargai, menerima, dan bertoleransi antara satu dengan yang lainnya, dalam kehidupan agama yang beragam tersebut.

2. Keberagaman Suku Bangsa

Ada sekitar 1340 suku bangsa yang ada di Indonesia, yang juga menjadi bentuk keberagaman di Indonesia. Sikap saling menghormati, hidup berdampingan, dan saling bersinergi dalam hidup masyarakat harus dimiliki oleh suku bangsa yang satu dengan suku bangsa lainnya.

3. Keberagaman Budaya

Kebudayaan dan adat istiadat di Indonesia juga sangat beragam, dan harus dijaga serta dilestarikan. Masyarakat Indonesia juga harus saling menghargai keberagaman budaya tersebut dengan semboyan bhineka tunggal ika.

4. Keberagaman Jenis Pekerjaan

Bentuk keberagaman lainnya di Indonesia adalah jenis pekerjaan yang berbeda-beda. Antar masyarakat yang memiliki jenis pekerjaan yang berbeda-beda ini, harus terdapat sikap saling menghargai dan bersinergi dalam mencapai tujuannya masing-masing.

Tokoh Pluralisme

Ada beberapa tokoh yang terkenal di dunia sebagai tokoh pluralisme, yang di antaranya yaitu sebagai berikut :

  1. Christianity An World Religions pada tahun 1957.
  2. Ernst Troelsch menjadi seorang teolog Kristen Liberal pada tahun 1865 hingga tahun 1923.
  3. Arnold Toynbee yang memiliki pemikiran yang sama dengan Ernst Troelsch, selama tahun 1889 dan tahun 1975. Pemikiran yang sama itu terlihat dari karya Arnold yang diberi judul An Historian’s Approach To Religion, yang dibuat pada tahun 1965.

Macam-Macam Pluralisme

1. Agama

Agama yang paling besar dan banyak di Indonesia adalah agama Islam, tetapi penganut agama lainnya yang sudah diakui oleh Indonesia juga memiliki hak dan kewajiban yang sama di negara Indonesia.

2. Ilmu Pengetahuan

Tingkat pendidikan pada setiap orang yang berbeda-beda juga akan menimbulkan perbedaan. Namun seharusnya hal itu menjadi pemersatu, karena pertumbuhan dalam bidang ilmu pengetahuan menunjukkan hak individu dalam memutuskan sesuatu yang benar yang sifatnya universal.

3. Sosial

Ada sekitar 700 kelompok etnis dan 1340 suku di negara Indonesia yang termasuk dalam keberagaman sosial.

Dampak Pluralisme

Dampak dari keberagaman ini dibagi menjadi dua macam yaitu dampak negatif dan positif, berikut penjelasan lengkapnya :

1. Dampak Negatif

  • Adanya sikap individualisme yang menjadi kebudayaan masyarakat Indonesia.
  • Adanya persaingan antar suku, ras, atau agama yang berbeda-beda.
  • Adanya gesekan sosial yang terjadi akibat konflik yang terjadi di masyarakat.
  • Memicu perpecahan karena sikap toleransi yang kurang.
  • Munculnya rasa egois dalam kalangan masyarakat tertentu.

2. Dampak Positif

  • Memahami dengan baik bahwa keberagaman itu memang ada.
  • Menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis yang berkunjung di suatu negara.
  • Tingkat pendapatan suatu negara menjadi lebih meningkat.
  • Terbentuknya warga dengan cara hidup yang modern.

Manfaat Pluralisme

  1. Terbentuknya masyarakat yang mengutamakan sikap toleransi dan sikap menghargai setiap perbedaan.
  2. Munculnya sikap saling menghargai.
  3. Kualitas sumber daya manusia semakin meningkat.
  4. Kultur, tradisi dan keyakinannya masing-masing dikembangkan oleh setiap individu.

Perubahan Pluralisme

Perubahan ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

1. Afektif

Merupakan suatu perubahan perilaku yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

2. Kognitif

Merupakan perubahan perilaku di dalam kehidupan masyarakat yang sudah dilandasi dengan pola pikir yang ada.

3. Psikomotorik

Merupakan salah satu perubahan perilaku dalam masyarakat yang dilandasi dengan sikap/tindakan yang dilakukan dalam kehidupan sosial.

Contoh Pluralisme

Berikut ini beberapa contoh yang terjadi dalam keberagaman di Indonesia :

  1. Kebersamaan dalam melakukan kegiatan gotong royong ketika membersihkan lingkungan tempat tinggal.
  2. Tidak memaksakan kehendak orang lain supaya mengikuti keyakinan yang kita miliki saat ini.
  3. Membantu mendirikan fasilitas umum untuk kepentingan masyarakat itu sendiri.
  4. Saling menghormati hak dan kewajiban setiap pemeluk agama di Indonesia.
  5. Membantu korban bencana dan kecelakaan.
  6. Menghormati adat istiadat yang berbeda-beda dalam kehidupan bermasyarakat.
  7. Memiliki sikap yang terbuka dalam menerima pandangan dan pendapat yang berbeda.
  8. Ikut membangun persatuan demi tercapainya pembangunan negara.
  9. Tidak melakukan hal buruk dalam lingkungan masyarakat.

Maka jadikanlah pluralisme ini sebagai sesuatu yang positif dan membuat kita paham bahwa ada banyak perbedaan dalam hidup. Kita harus menerima serta menghargai keberagaman itu dalam kehidupan.

Leave a Comment