Sejarah renang – Mengenal olahraga satu ini akan membuatmu ketagihan. Mengapa demikian? Karena dengan mengenal atau bahkan melaksanakan olahraga ini akan merelaksasi pikiranmu serta membuat otot-otot tubuh bekerja lebih maksimal. Dengan begitu, kamu bukan saja sedang melakukan olahraga melainkan mampu berekreasi guna melepas penat.
Berenang ialah olahraga atau kegiatan yang menggerakkan tubuh di dalam air. Kaki dan tangan ialah salah satu media yang menjadi pemicu gerakan tersebut. Tujuan olahraga ini beragam, tergantung perenangnya. Ada yang berenang untuk mencari ikan, koin, berolahraga atau sekedar bermain.
Namun, dengan melakukan olahraga ini secara rutin. Mampu melatih keberanian kamu terutama saat belajar menceburkan di ke dalam air. Selain itu, renang juga dapat meningkatkan stamina, memperkuat pernafasan, serta menambah tinggi badan.
Sejarah Singkat Renang
Ngomongin sejarah renang pertama kali terungkap dalam sejarah masyarakat zaman batu Mesir. Hal ini berdasarkan lukisan para perenang. Diungkap bahwa ditemukan stempel lilin di Mesir yang berkisar 4000 sampai 9000 tahun SM. Di sanalah lukisan tersebut.
Terdapat juga lukisan dinding yang ditemukan di Babylonia yang menunjukkan mereka menggunakan teknik gaya dada. Lukisan tersebut merupakan yang paling terkenal yang ditemukan di padang pasir Kebir. Diperkirakan usianya juga berkisar 4000 tahun SM.
Pada tahun 1539, Nikolaus Wynmann menulis sebuah buku pertama tentang berenang dengan judul Colymbetes. Tujuannya ialag mengurangi jumlah orang yang meninggal dunia karena tenggelam.
Dalam buku tersebut, Wynmann menulis mengenai metode berenang gaya dada dan mengajarkan pula pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan dalam berenang.
Selanjutnya pada tahun 1587, Everard Digby menuliskan bahwa manusia dapat berenang jauh lebih baik dari pada ikan. Digby pun mengatakan bahwa gaya dada ialah gaya yang paling berfungsi dalam berenang.
Di tahun 1828, kolam renang umum pertama dibuka. Mengenai perlombaan renang sendiri dimulai di Eropa pada tahun 1800. Sebagian besar dari para pemenang saat itu menggunakan gaya dada.
Pada tahun 1873, seorang pria bernama John Arthur Trudgen memperkenalkan sebuah gaya berenang rangkak depan (gaya trudgen) yang kini kita kenal dengan gaya bebas. Trudgen meniru gaya ini dari suku Indian di Amerika Selatan.
Renang sendiri merupakan salah satu cabang dari olahraga yang dilombakan pada Olimpiade Athena 1896. Pemenang di Olimpiade pertama tersebut ialah Alfred Hajos dari Hungaria. Pada 1908 Federation Internationale de Natation Amateur (FINA) terbentuk. Kemudian pada 1922 Johnny Weismuller menjadi perenang pertama yang mampu melewati 100 meter dalam waktu kurang dari 1 menit. Melalui sejarah olahraga renang, terlihat bahwa perkembangannya menjadi lebih signifikan.
Sejarah Renang di Indonesia
Tahukah kamu mengenai sejarah awal mula renang di Indonesia? Yap sejarah renang dimulai sejak zaman Kerajaan Majapahit. Pada masa itu, berenang dilakukan denngan tujuan berperang, menangkap ikan, maupun sebagai bajak laut. Beberapa situs sejarah Indonesia memuat bukti tentang olahraga renang yang diabadikan pada candi, relief dan peninggalan lainnya.
Pada keraton-keraton peninggalan kerajaan atau daerah sekitar candi juga seringkali ditemukan kolam renang yang digunakan oleh keluarga kerajaan untuk mandi dan berenang. Hal ini membuktikan bahwa renang di Indonesia sudah ada sejak zaman sejarah, namun belum diketahui gaya renang yang digunakan pada saat itu.
Pembuatan kolam renang pertama didirikan sejak zaman penjajahan Belanda. Kolam renang perta dibangun di Indonesia ialah Cihampelas di Bandung pada tahun 1904. Kemudian dibangun kolam renang Brantas di Surabaya dan kolam renang Cikini di Jakarta. Pada masa itu, kolam renang diperuntukkan orang-orang berkulit putih bukan untuk pribumi.
Selanjutnya pada tahun 1930 dibangun kolam renang dibeberapa kota besar Indonesia seperti di daerah Manggarai Jakarta, kolam renang Tegalsari di Surabaya, kolam renang di Semarang dan Cirebon.
Sejarah renang mengalami perkembangan pada zaman pendudukan Jepang pada tahun 1943-1945. Pemerintah Jepang membuka semua kolam renang di tanah air untuk masyarakat umum sehingga kesempatan untuk belajar bagi masyarakat Indonesia semakin besar.
Namun perkembangan renang mengalami penurunan pada tahun 1945, dikarenakan fokus merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Pada tanggal 20 Maret 1951, dunia renang Indonesia praktis dipegang dibawah pimpinan Zwembond Voor Indonesia (ZBVI) dan kemudia pada tanggal 21 Maret 1951 lahirlah Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia yang kemudian disingkat PBSI. Kongresnya di Jakarta berhasil mengukuhkan ketua yang pertama Prof. dr. Poerwo Soedarmo. Pada tahun 1951 PBSI diterima menjadi anggota dan Internationale Olympic Comitte (IOC) dan FINA.
Di Indonesia olahraga renang mulai diperlombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) perta di Surakarta pada tahun 1948. Adapun gaya renang yang diperlombakan ialah gaya renang modern, seperti gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.
Pada tahun 1957 PBSI berubah nama menjadi PRSI atau Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Kemajuan olahraga renang secara keseluruhan berkembang kian pesat pada tahun 1962, yang berhasil menapilkan nama-nama besar seperti Achmad Dimyati, Mohamad Sukri dibagian putra. Sementara putri yaitu, Iris, Tobing, Lie Lan Hoa, Eny Nuraeni dan masih banyak lagi.
Macam-Macam Sejarah Gaya Renang
Terdapat empat macam gaya renang yang bisa kamu coba, diantaranya ialah:
1. Sejarah Renang Gaya Bebas
Awal mula sejarah renang gaya bebas, Sejak zaman kuno dahulu manusia sudah berenang menggunakan gaya bebas. Kemudian dibagian dunia Barat pada tahun 1844 di London adalah pertama kalinya renang gaya bebas dipertandingkan.
Pada waktu itu, perenang yang berasal dari suku Indian dengan mudahnya mengalahkan perenang yang berasal dari Inggris. Walau demikian, perenang Inggris pada waktu itu menganggap bahwa gaya bebas tidak elegan, dikarenakan banyaknya percikkan air kemana-mana.
Didalam perlombaan renang, perenang dari Inggris tetap menggunakan gaya dada. Pada waktu pergi ke Argentina disekitar tahun 1870 dan 1890, John Arthur Trudgen pergi untuk mempelajari gaya bebas yang berasal dari penduduk asli Amerika Selatan. Namun berbagai sumber menyebut angka tahun yang berbeda-beda, akan tetapi tahun 1873 merupakan angka tahun yang paling sering dikutip oleh banyak sumber.
Gaya bebas merupakan gaya renang yang tidak terikat oleh teknik dasar renang atau aturan tertentu. Pada gaya ini posisi dada menghadap ke permukaan air, kedua belah tangan bergerak secara bergantian seperti gerakan mengayuh.
Sementara kedua kaki dihentakkan naik turun secara bergantian ke atas dan ke bawah. Sedang posisi wajah menghadap permukaan air. Jika mau menarik nafas bisa memiringkan kepala ke kanan dan ke kiri.
Dibanding gaya lain, gaya bebas merupakan gaya yang mampu membuat tubuh melaju lebih cepat di air.
2. Sejarah Renang Gaya Dada
Ngomongin sejarah renang gaya dada memang sudah sangat populer sejak tahun 1875 yang mana telah mampu mencatatkan rekor sebagai olahraga renang serta dapat menyeberangi sungai dan lautan. tidak hanya itu, pada tahun 1904 olahraga renang gaya dada ini sudah menjadi Olimpiade yang mempertandingkan jenis olahraga ditingkat dunia.
Gaya dada merupakan gaya yang sangat popular untuk renang jenis rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat diluar air dalam waktu yang agak lama. Gaya dada yang biasa disebut gaya katak merupakan gaya berenang dengan dada menghadap air.
Posisi tubuh gaya dada senantiasa dalam keadaan gaya tetap sedangkan kedua belah tangan dengan gerakan membelah air. Gerakan tubuh menirukan gaya katak yang sedang berenang dengan bernafas ketika mulut berada di atas permukaan air.
3. Sejarah Renang Gaya Punggung
Awal mula sejarah renang gaya punggung ternyata merupakan gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Gaya punggung pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Paris pada tahun 1900, selain itu, gaya punggung merupakan gaya renang tertua kedua yang dipertandingkan setelah gaya bebas.
Kemudian, pada olimpiade tahun 1912 di Stocholm. Kompetisi renang dibagi menjadi tiga nomor pertandingan, yaitu gaya dada, punggung, dan gaya bebas baik di level nasional maupun level internasional. Pada saat itu, para perenang menggunakan gaya punggung dengan menggunakan kedua lengan memutar secara bersamaan atau double over arm serta memakai gerakan kaki seperti gaya katak.
Adolf Kiefer
Adolph Gustav Kiefer lahir pada 27 Juni 1918 merupakan mantan perenang kompetisi Amerika, juara Olimpiade, pemegang rekor dunia, penemu dan inovator produk baru terkait dengan kompetisi olahraga air di dunia. Selain itu, adolf kiefer merupakan orang pertama kali di dunia yang mampu berenang sejauh 100 yard dengan menggunakan gaya punggung dengan durasi waktu kurang dari enam puluh detik saja.
Adolf Kiefer merupakan tokoh yang telah berjasa dalam perbaikan gaya katak. Seperti yang diceritakan oleh Badruzaman (2007: 19), bahwa: ”Pada tahun 1934 seorang atlet perenang yang bernama Adolf Kiefer telah melakukan perbaikan-perbaikan gaya yang bisa menambah kecepatan berenang dengan baik, maka dari itu gaya punggung semakin digemari sampai saat ini.
Pada saat berenang gaya punggung, posisi punggung perenang menghadap ke permukaan air. Sedang posisi wajah berada di atas air sehingga gaya ini lebih memudahkan atlet dalam mengambil nafas.
Namun posisi ini, hanya bisa membuatmu melihat ke atas saja tanpa mampu melihat ke depan. Oleh sebab itu, perenang hendaknya memperkirakan panjang kolam renang dengan menghitung jumlah gerakan sebelum memulai lomba.
4. Sejarah Renang Gaya Kupu-kupu
Sejarah gaya kupu-kupu adalah gaya renang terbaru dalam pertandingan renang bila dibandingkan dengan gaya renang yang lainnya dan menurut sejarahnya gaya kupu-kupu merupakan variasi dari gaya dada. Pada tahun 1933, perenang gaya kupu-kupu pertama kalinya ikut dalam lomba renang.
Pada akhir tahun 1933, perenang asal Amerika Serikat yang bernama Henry Myers berenang menggunakan gaya kupu-kupu di dalam lomba renang Brooklyn Central YMCA.[1] Pelatih renang yang bernama David Armbruster asal Universitas Iowa melakukan penelitian tentang masalah hambatan air sewaktu berenang menggunakan gaya dada.
Kemudian pada tahun 1934, Armbruster diduga telah memperbaiki metode mengayunkan lengan ke depan pada saat berenang dengan gaya dada. Armbruster menyebutnya dengan gaya “baru” dengan sebutan gaya “kupu-kupu”.
Meskipun gaya kupu-kupu tidak mudah untuk dipelajari, perenang yang menggunakan gaya kupu-kupu bisa berenang lebih cepat. Kemudian, pada tahun berikutnya (1935), Jack Sieg dari Universitas Iowa juga mengembangkan teknik menendang seperti sirip ekor ikan, Sieg berenang dengan posisi tubuh dimiringkan ke salah satu sisi. Jack Sieg menyebut tendangannya sebagai “tendangan sirip ekor lumba-lumba”.
Akhirnya Armbruster dan Sieg bekerjasama untuk mengembangkan kedua teknik ini menjadi suatu gaya renang yang sangat cepat. Yakni satu ayunan lengan kupu-kupu digabungkan dengan dua tendangan lumba-lumba.
Gaya ini biasa juga disebut gaya lumba-lumba. Posisi dada menghadap permukaan air dengan kedua lengan ditekan ke bawah secara bersamaan. Sedang kedua kaki secara bersamaan menendang ke atas dan ke bawah mirip gerakan sirip lumba-lumba.
Pernepasan dilakukan lewat mulut pada saat kepala ada di luar air. Dalam sejarah renang, perenang yang menggunakan gaya kupu-kupu dituntut dengan tenaga yang lebih besar.
Demikian mengenai sejarah renang lengkap beserta pembagian macam-macam gaya renang. Boleh tau yang mana gaya favoritmu? hehe