Sejarah perumusan Pancasila merupakan peristiwa besar bagi seluruh rakyat Indonesia karena sangat berkaitan dengan tuntunan bagaimana sikap kita dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila merupakan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang mana butuh perjuangan dan proses yang tidak sebentar sehingga menjadi prinsip negara seperti yang kita kenal selama ini.
Pancasila sebenarnya adalah dua kata dari Bahasa Sansekerta, yaitu panca yang artinya lima dan sila yang artinya asas atau prinsip. Wujud Pancasila ini bisa diartikan sebagai rangkuman dan rumusan bagaimana seharusnya rakyat Indonesia bersikap dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nah, di bawah ini bisa disimak sejarah perjuangan founding father Indonesia dalam merumuskan Pancasila.
Peristiwa yang Mendasari Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia
1. Kekalahan Jepang
Sebelum kita membahas sejarah perumusan Pancasila, akan lebih baik jika membahas terlebih dahulu peristiwa apa yang mendorong terjadinya perumusan dasar negara tersebut. Perumusan Pancasila ini tidak akan terjadi jika saja Jepang tidak kalah dari sekutu di Perang Dunia ke II. Peristiwa kekalahan Jepang ini merupakan momentum karena saat itu Jepang sedang menjajah Indonesia.
2. Pembentukan BPUPKI
Untuk menarik simpati dari rakyat Indonesia, Jepang mengiming-imingi dan menjanjikan kemerdekaan pada Indonesia. Setelah dijanjikan kemerdekaan oleh Jepang, maka langsung dibentuk Dokuritsu Junbi Cosakai yang mana lebih kita kenal sebagai Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) bertugas menyiapkan dan menyampaikan semua yang hal yang dibutuhkan untuk kepentingan kemerdekaan Indonesia. Setelah terbentuk, BPUPKI langsung mengadakan sidang pertama kali pada tanggal 29 Mei 1945 yang berlangsung hingga 1 Juni 1945. Salah satu hal pokok yang disidangkan saat itu adalah perumusan dasar negara Indonesia alias Pancasila.
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
sejarah perumusan pancasila sebagai dasar negara
1. Rumusan Dasar Negara oleh Mohammad Yamin
Sebelum menjadi dasar negara Indonesia, istilah Pancasila sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Istilah ini diperkenalkan oleh Mpu Tantular di kitabnya yang berjudul Sutasoma sekitar abad ke-14 Masehi ketika kerajaan Majapahit masih jaya. Istilah Pancasila di kitab tersebut dapat diartikan sebagai pelaksanaan lima norma susila, yaitu larangan untuk mencuri, dengki, bohong, melakukan kekerasan dan minum minuman keras.
Sejarah awal mengapa Pancasila digunakan sebagai dasar negara Indonesia adalah berkat dibentuknya BPUPKI yang bertugas menyiapkan kemerdekaan Indonesia. Pada sidang pertama BPUPKI yang dilaksanakan pada 29 Mei 1945, Mohammad Yamin berpidato mencetuskan poin-poin yang bisa menjadi dasar negara Indonesia.
Pada saat itu, Mohammad Yamin adalah tokoh penting kemerdekaan yang juga merupakan sastrawan, budayawan, sejarawan, ahli hukum dan politikus. Di sidang pertama BPUPKI tersebut, Mohammad Yamin mengusulkan bahwa dasar negara Indonesia seharusnya adalah sebagai berikut :
Peri kebangsaan
Peri kemanusiaan
Peri ketuhanan
Peri kerakyatan
Kesejahteraan rakyat
Lima poin di atas oleh Mohammad Yamin disebut sebagai Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia. Mohammad Yamin juga menambahkan bahwa kelima sila di atas merupakan intisari yang berasal dari sejarah, agama, peradaban serta hidup bernegara yang sudah lama berjalan di nusantara.
Tidak hanya tentang dasar negara, pada kesempatan tersebut Mohammad Yamin juga menyampaikan dan menuliskan rancangan Undang-undang Dasar. Undang-undang Dasar ini merupakan penjabaran dan eksplorasi dari lima sila dasar negara di atas, yang berbunyi sebagai berikut :
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kebangsaan Persatuan Indonesia
Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/perwakilan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
2. Rumusan Dasar Negara oleh Soepomo
Setelah sidang pertama tersebut, BPUPKI menggelar sidang lanjutan yang digelar pada tanggal 31 Mei 1945. Nah, pada sidang yang kedua ini, gantian Dr. Soepomo yang mengusulkan rumusan dasar negara Indonesia. Pada pidatonya, Dr. Soepomo menjabarkan isi dasar negara sebagai berikut ini :
Persatuan
Kekeluargaan
Keseimbangan Lahir dan Batin
Musyawarah
Keadilan Sosial
3. Rumusan Dasar Negara oleh Ir. Soekarno
Pada sidang terakhir BPUPKI yang digelar pada tanggal 1 Juni 1945, giliran Ir. Soekarno yang menyampaikan pendapatnya terkait dengan dasar negara Indonesia. Inti dasar negara yang dirangkum dari pidato Ir. Soekarno pada hari itu adalah sebagai berikut :
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme atau Perikemanusiaan
Mufakat dan Demokrasi
Kesejahteraan Sosial
Ketuhanan yang Berkebudayaan
Pada kesempatan itu, Ir. Soekarno juga mengusulkan tiga dasar negara yang masing-masing diberi nama Ekasila, Trisila dan Pancasila. Sebagaimana yang kita tahu, yang akhirnya dipilih dan dikenal hingga sekarang sebagai dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Karena itulah, setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir dasar negara Indonesia, Pancasila.
4. Pembahasan Lanjutan oleh Panitia Sembilan
Setelah sidang BPUPKI, sejarah perumusan Pancasila masih berlanjut. Ya, setelah semua usulan dasar negara diterima, maka BPUPKI membentuk kepanitiaan yang lebih kecil yang diberi nama Panitia Sembilan. Panitia Sembilan beranggotakan sembilan tokoh kemerdekaan, yaitu Ir. Soekarno, Achmad Soebardjo, Abdoel Kahhar Muzakkir, Alex Andries Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Drs Mohammad Hatta, KH. Abdul Wahid Hasyim, Agus Salim dan Mohammad Yamin.
Tugas sembilan tokoh berpengaruh tersebut adalah untuk merumuskan dan bermusyawarah terkait dengan Rancangan Pembukaan Undang-undang, yang di dalamnya juga termasuk dasar negara. Musyawarah Panitia Sembilan tersebut menghasilkan naskah yang diberi nama dengan Piagam Jakarta, yang di dalamnya tertulis rumusan Pancasila yang siap digunakan sebagai dasar negara.
Bunyi dari Piagam Jakarta adalah sebagai berikut :
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Setelah itu, BPUPKI kembali melanjutkan tupoksinya untuk merumuskan undang-undang yang nantinya menjadi Undang-undang Dasar 1945. Sehari setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan tugas menyempurnakan rumusan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.
5. Perdebatan antara Golongan Islam dan Nasionalis
Perumusan Pancasila ternyata masih terjadi bahkan setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Hal ini karena ada golongan nasionalis yang merasa kurang cocok dengan frasa Pancasila sila pertama, yaitu “Dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya”. Rumusan Pancasila oleh Panitia Sembilan tersebut dirasa terlalu condong ke agama tertentu, padahal agama di Indonesia beragam.
Karena frasa itulah terjadi perdebatan antara golongan Islam dengan golongan nasionalis, yang mana sangat wajar karena kedua golongan tersebut sama-sama merasa paling berjasa terhadap kemerdekaan Indonesia. Atas usul Mohammad Hatta, tujuh frasa tersebut dihapus dengan diganti dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa” sebagaimana yang kita hafal saat ini.
Itulah sejarah perumusan Pancasila yang membutuhkan banyak proses, sehingga menjadi dasar negara yang kita kenal dan anut sekarang ini. Proses perumusan dasar negara tersebut tentu membutuhkan pemikiran dan ikhtiar serta kesepakatan antar semua pihak dan unsur yang berpengaruh pada saat itu. Akhirnya, semoga kita rakyat Indonesia selalu bisa mengamalkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
REKOMENDASI
Pengertian Manajemen Sebagai manusia harus memiliki manajemen strategi yang baik. Pernahkah Anda mendengarkan nasihat tersebut? Sebenarnya, apa pengertian manajemen? Anda pasti penasaran karena kenyataannya istilah tersebut banyak dipakai. Maka dari itu, artikel…
Sosialisasi : Pengertian, Proses, Tujuan, Fungsi, Jenis,… Sosialisasi - Proses penanaman atau transfer kebiasaan menurut aturan yang ada biasanya disebut dengan sosialisasi. Proses ini dilakukan dari satu generasi ke generasi yang lainnya di dalam sebuah kelompok atau…
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal adalah intrumen negara yang sangat penting. Dengan adanya kedua jenis kebijakan tersebut, perekonomian di Indonesia dapat diusahakan sebaik-baiknya. Tahukah Anda tentang kedua kebijakan tersebut? Kita…
Stratifikasi Sosial: Pengertian, Sifat, Dasar, Fungsi,… Stratifikasi Sosial - Sering dengar tentang stratifikasi sosial? Atau malah baru kali ini mendengar mengenai stratifikasi sosial? Apa itu sebenarnya? Wah, pasti waktu sekolah dulu jarang memerhatikan pelajaran Ilmu Sosial…
Macam-Macam Bentuk Negara dan Pemerintahan Macam-macam bentuk negara - Negara yang dalam Bahasa Inggris adalah state, sementara dalam Bahasa Yunani adalah statum ini memiliki arti bersifat tegak atau tetap. Negara merupakan sebuah organisasi yang anggota…
Macam-Macam HAM dan Contoh Hak Asasi Manusia Macam-Macam HAM - Dunia yang semakin berkembang saat ini juga tidak jauh dari pelaksanaan HAM atau Hak Asasi Manusia di dalam kehidupan sehari-hari. Apabila zaman dahulu masih terjadi penjajahan atau…
Diferensiasi Sosial: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, Bentuk,… Diferensiasi Sosial - Karena kita tidak bisa hidup sendirian di muka bumi ini, maka penting untuk belajar bersosialisasi dengan semua orang di sekeliling kita. Sayangnya, tidak mudah berbaur dan bergaul…
APBN dan APBD Saat melihat berita di TV, maka Anda akan sering mendengar tentang istilah APBN dan APBD yang sedang disusun pemerintah. Sebenarnya, apa sih kedua istilah tersebut? Dalam mempelajari sistem ekonomi negara…
√ Contoh Dialog Interaktif : Pengertian, Unsur, Komentar,… Apa itu dialog interaktif? Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan dialog interaktif? Ya, Yang akan kita bahas adalah pengertian dialog interaktif, unsur-unsur dialog interaktif, hal-hal yang perlu diperhatikan saat dialog…
Contoh Soal Induksi Matematika dan Jawabannya Contoh Soal Induksi Matematika - Setelah mempelajari tentang logika matematika, maka kamu harus menguasai juga tentang materi induksi matematika. Coba ingat lagi apa saja materi tentang logika matematika! Ya, betul,…
SENI LUKIS: Pengertian, Sejarah, Unsur dan Macam-macam… Seni lukis - Selama ini kamu pasti sering menemukan lukisan indah yang membuat kamu terkagum-kagum. Hasil karya lukisan tersebut adalah masuk dalam kategori seni lukis. Sebenernya, apasih itu seni bidang…
Senam Aerobik : Pengertian, Sejarah, Macam, dan Manfaatnya Senam Aerobik - Bisa dibilang, senam adalah olahraga yang menyenangkan. Karena selain sehat, musik yang mengiringi membuat mood menjadi baik. Salah satunya adalah senam aerobik yang dikenal mampu meningkatkan oksigen…
Interseksi : Pengertian, Bentuk, Pengaruh, Alasan, Saluran,… Interseksi menjadi salah satu pertemuan atau persilangan keanggotaan yang ada di sebuah kelompok sosial, yang berasal dari beragam seksi yang ada. Misalnya seksi yang berupa agama, jenis kelamin, kelas sosial…
Apa itu Literasi? Pengertian, Tujuan, Manfaat, Jenis,… Apa itu literasi? Tahukah anda arti literasi? jika belum, berikut adalah pengertian, tujuan, manfaat, jenis, dan prinsip-prinsip literasi. Semoga dengan adanya pembahasan ini, Anda jadi paham tentang apa yang dimaksud…
Pengertian Demokrasi : Sejarah, Ciri, Prinsip, Macam,… Pengertian demokrasi - UUD 1945 menyiratkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia menggunakan sistem demokrasi dalam pemerintahannya. Hal ini bisa dibuktikan dalam pasal 1 ayat 2 yang bunyinya “Kedaulatan berada di…
Badan Usaha Ketika seseorang akan membuat suatu bisnis, maka orang tersebut harus menentukan badan usaha apa yang ingin dibuat. Misalnya, usaha berupa firma, perseroan terbatas, atau CV. Oleh karena itu, sebagai calon…
Koperasi Jika Anda mendengar kata koperasi, apa yang terlintas pada pikiran Anda? Itu adalah sebuah badan organisasi yang memiliki sifat kekeluargaan dan juga bertujuan menyejahterakan anggotanya. Tentunya definisi singkat itu Anda…
Pengertian Pers : Sejarah, Misi, Fungsi, dan Peranan Pengertian Pers - Di zaman yang sudah serba teknologi saat ini, mendapatkan berbagai macam informasi semakin dipermudah. Anda bisa memanfaatkan teknologi untuk menjelajah apa yang sedang terjadi di belahan dunia…
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia Persatuan dan kesatuan bangsa sangat penting, khususnya untuk Indonesia yang terkenal dengan corak budaya yang sangat beragam. Agama, budaya, suku, serta adat istiadat yang majemuk di Indonesia bisa menjadi anugrah…
Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran Setiap hari bahkan setiap menit, transaksi pembayaran bisa saja terjadi tidak mengenal tempat atau waktu. Setiap orang melakukan transaksi untuk membeli bahan makanan, menerima uang kiriman dari orang tua untuk…
PPKI : Pengertian, Pengurus dan Keanggotaan, Tugas, Sidang… PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) - Proklamasi kemerdekaan yang dilaksanakan pada 17 Agustus 1945 lalu merupakan hasil perjuangan bangsa Indonesia yang tidak mudah. Salah satu sarana mencapai kemerdekaan adalah dibentuknya…
Ancaman Non Militer : Pengertian dan Contohnya Lengkap Ancaman adalah semua jenis kegiatan yang ada di dalam ataupun yang ada di luar negeri yang memiliki kemungkinan untuk dapat mengancam kedaulatan, integritas teritorial dan juga keamanan yang ada di…
Patriotisme : Pengertian, Tujuan, Ciri, Contoh Sikap dan… Patriotisme - Pada zaman dahulu, sebelum Indonesia merdeka, rakyat melakukan perlawanan terhadap penjajah dengan cara mengangkat senjata demi mewujudkan kemerdekaan Indonesia meskipun sebenarnya mereka bukan polisi atau tentara melainkan petani…
Apa itu Kalimat Sumbang? Apa itu Kalimat Sumbang - Berikut adalah pembahasan mengenai pengertian, ciri-ciri, contoh dan bagaimana cara menemukan kalimat sumbang. In sha allah disini akan dijelaskan secara lengkap mengenai kalimat sumbang. Dalam…
Nilai Sosial : Pengertian, Ciri, Sumber, Fungsi, Peran,… Pengaruh dari nilai-nilai sosial dalam kehidupan masyarakat cukup besar. Tindakan yang dilakukan oleh kelompok atau individu juga mampu menciptakan kehidupan sosial yang harmonis. Hal itu dikarenakan oleh adanya nilai tersebut.…
Konflik Sosial: Pengertian, Jenis, Penyebab, Dampak, Cara… Konflik Sosial - Masing-masing dari kita pasti pernah menyaksikan terjadinya sebuah konflik. Salah satu konflik paling terkenal adalah konflik fisik di mana dua orang atau lebih terlibat baku hantam dengan…
Materi Pencak Silat Materi Pencak silat - Beberapa waktu lalu ada 1 olahraga asli Indonesia yang berhasil menjadi situs tak benda warisan dunia UNESCO. Olahraga seni bela diri asli Indonesia yaitu pencak silat…
Hukum Internasional : Pengertian, Kaidah, Asas, Bentuk,… Pengertian Hukum Internasional - Kita hidup sebagai manusia, pasti ada aturan-aturan atau hukum yang harus dipatuhi dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah hukum internasional. Sesuai namanya, hukum ini memuat…
Contoh Tajuk Rencana: Pengertian, Struktur, dan Syarat… Contoh Tajuk Rencana - Pernahkah kamu membaca surat kabar? Di bagian kiri atau kanannya terdapat kolom berjudul tajuk rencana? Banyak yang mengabaikannya, tapi banyak juga yang menjadikannya bacaan prioritas sebelum…
Otonomi Daerah : Pengertian, Tujuan, Prinsip, Asas,… Otonomi daerah - Negara Indonesia memegang asas otonomi daerah yang berarti sebuah daerah memiliki hak, kewajiban, dan wewenang untuk mengatur pemerintahannya sendiri. Pengertian otonomi daerah secara Istilah yakni berasal dari…