Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis

Di dalam daur hidup manusia dan hewan (animalia) akan terdapat proses gametogenesis atau pembentukan sel kelamin. Hal ini penting karena ada kaitannya dengan sistem reproduksi dan kemampuan untuk bisa berkembang biak demi mempertahankan spesiesnya.

Pembentukan sel kelamin ini terbagi menjadi dua macam yaitu spermatogenesis dan oogenesis. Walaupun sama-sama sel kelamin tetapi ada perbedaan spermatogenesis dan oogenesis yang mendasar. Perbedaan dan persamaan sel kelamin ini harus dipelajari agar tidak salah mengerti. Kalau tertukar kan jadi bahaya ya hehehe.

Spermatogenesis

Spermatogenesis merupakan tahapan terbentuknya sperma pada pria atau organisme jantan. Proses ini melalui tahap pemecahan mitosis dan meiosis. Tempat terjadinya proses spermatogenesis pada organisme jantan adalah pada tubulus seminiferus dalam testis.

Seperti namanya, spermatogenesis akan memiliki hasil akhir berupa sperma. Jika sudah matang, sperma ini berbentuk mirip kecambah, hanya saja bisa bergerak.

Tahapan Proses Spermatogenesis

  1. Spermatogonium : hasil tahapan pertama yang terjadi di dalam testis. Dalam spermatogonium terkandung sebanyak 46 kromosom yang memiliki sifat 2n atau diploid. Kromosom ini juga disebut kromosom berpasangan. Ya ampun, kromosom saja berpasangan. Kamu, kapan? Eh ahahaha…
  2. Spermatosit primer : merupakan hasil dari spermatogonium yang bermitosis. Dalam tahapan ini, spermatosit primer mengalami babak pendewasaan namun tanpa adanya pembelahan. Dalam spermatosit primer terkandung 46 kromosom yang juga bersifat diploid.
  3. Spermatosit sekunder : merupakan hasil dari spermatosit primer yang mengalami proses meiosis pertama. Spermatosit sekunder mengandung 23 kromosom dan memiliki sifat n / haploid. Kromosom ini disebut juga  kromosom tidak berpasangan atau jomblo.
  4. Spermatid : merupakan hasil dari spermatosit sekunder yang mengalami proses meiosis kedua. Spermatid mengandung  23 kromosom yang memiliki sifat n atau haploid atau kromosom tidak berpasangan.
  5. Sperma atau Spermatozoa : merupakan spermatid yang berubah bentuk atau mengalami diferensiasi. Perubahan spermatid ini menghasilkan sperma yang sudah memiliki bagian masing-masing yaitu kepala, leher, dan ekor. Sperma mengandung 23 kromosom yang memiliki sifat n / haploid.

Tahapan terakhir ini sudah menghasilkan sperma yang matang dan fungsional. Artinya jika sperma tersebut membuahi ovum, maka kemungkinan besar akan menghasilkan spesies baru.

Oogenesis

Oogenesis merupakan tahapan terbentuknya ovum pada diri wanita atau organisme betina. Proses pembentukan ini melalui tahapan pembelahan mitosis dan meiosis. Tujuan dari terjadinya oogenesis adalah membentuk sel telur atau zigot / ovum. Proses ini terjadi di folikel ovarium.

Hasil dari proses oogenesis adalah satu sel ovum dan tiga sel polosit. Dari antara keempat hasil tersebut, hanya satu sel ovum itu saja yang subur. Proses oogenesis juga merupakan cerminan bahwa sistem reproduksi pada wanita atau organisme betina sudah beranjak matang dan siap untuk menghasilkan spesies baru.

Tahapan Proses Oogenesis

  1. Oogonium merupakan hasil dari proses oogenesis tahap pertama yang terjadi dalam ovarium. Oogonium mengandung 46 kromosom dan memiliki sifat 2n / diploid atau kromosom berpasangan.
  2. Oosit primer adalah hasil dari oogonium yang mengalami proses mitosis. Di tahap ini, oosit primer akan didewasakan tapi tidak mengalami pembelahan. Oosit primer mengandung 46 kromosom dan memiliki sifat kromosom yang diploid.
  3. Oosit sekunder dan polosit merupakan hasil oosit primer yang mengalami proses meiosis tahap pertama. Oosit primer mengandung 23 kromosom yang memiliki sifat n / haploid atau kromosom tidak berpasangan.
  4. Ootid dan 3 sel polosit merupakan hasil oosit sekunder dan polosit yang mengalami proses meiosis tahap kedua.  Oosit sekunder dan polosit ini mengandung 23 kromosom yang memiliki sifat n / haploid atau kromosom tidak berpasangan.
  5. Ovum atau Sel Telur adalah tahap terakhir dari proses oogenesis. Ovum merupakan hasil ootid yang mengalami perubahan bentuk atau diferensiasi. Ovum mengandung 23 kromosom yang memiliki sifat n / haploid. Pada tahap ini, ovum yang sudah matang dan fungsional atau sudah siap untuk dibuahi.

Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis

spermatogenesis dan oogenesis
spermatogenesis dan oogenesis

1. Pengertian

Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin pada organisme jantan, sedangkan oogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin yang terjadi pada organisme betina.

2. Tempat Terjadinya

Spermatogenesis terjadi di dalam tubulus seminiferus, sedangkan oogenesis terjadi di dalam folikel ovarium.

3. Tujuan

Spermatogenesis bertujuan untuk membentuk sperma sedangkan oogenesis bertujuan untuk membentuk ovum.

4. Proses

Spermatogenesis adalah proses yang abadi selama organisme jantan atau pria tersebut masih hidup, jadi siklusnya tidak akan pernah berhenti sebelum organisme tersebut mati. Sedangkan oogenesis terjadi secara periodik dan hanya bisa berlangsung selama organisme betina betina atau wanita tersebut menopause.

5. Badan Kutub Atau Polar

Spermatogenesis tidak memiliki badan polar, sedangkan oogenesis memiliki dua buah badan polar.

6. Tempat Pematangan

Semua proses pematangan dalam spermatogenesis terjadi di dalam testis. Proses pematangan pada oogenesis terbagi di dua tempat, yaitu di dalam ovarium untuk tahapan pertama dan di luar ovarium untuk pematangan tahapan kedua.

7. Hasil

Proses spermatogenesis menghasilkan empat sel sperma fungsional (subur / fertil). Proses oogenesis menghasilkan satu sel ovum dan tiga sel polosit atau bahan polar (bahan kutub).

8. Penyimpanan Setelah Proses Selesai

Sperma yang dihasilkan dari proses spermatogenesis disimpan di dalam testis. Ovum yang dihasilkan dari proses oogenesis disimpan di dalam sistem reproduksi wanita atau organisme betina.

9. Jumlah Sel Fungsional

Empat sel yang fungsional atau subur dihasilkan dalam proses spermatogenesis, sedangkan dalam oogenesis terdapat satu sel fungsional.

10. Pembelahan

Pembelahan meiosis yang simetris terjadi pada spermatogenesis, sedangkan di dalam oogenesis Pembelahan meiosisnya terjadi secara asimetris.

11. Hasil Pembelahan Meiosis

Pada spermatogenesis, meiosis yang membelah menghasilkan sel anakan yang sama besar. Pada oogenesis, meiosis yang membelah menghasilkan sel anakan yang tidak sama besar.

12. Perbedaan Pada Mamalia

Terdapat empat bagian dalam spermatozoa yang ada pada mamalia, yaitu: kepala, leher, bagian tengah, dan ekor. Spermatozoa atau sperma hanya mengandung sedikit sitoplasma. Nukleus pada sperma berbentuk padat dan tanpa nukleoplasma dan di dalam sperma terdapat sentriol.

Bentuk mitokondria pada sperma adalah spiral dan terkait dengan padat. Susunan mitokondria ini juga dapat disebut nebenkern. Sedangkan bentuk sperma sendiri adalah seperti flagelata dan dikelilingi oleh membran plasma. Sperma bisa bergerak seperti ikan yang berenang.

Ovum atau sel telur mengandung nukleus, dan posisinya tidak selalu ada di tengah. Ovum mengandung banyak sitoplasma namun tidak memiliki sentriol. Nukleus pada sel telur dilapisi dengan nukleoplasma. Vesikel germinal merupakan nama dari lapisan nukleoplasma tersebut.

Mitokondria pada sitoplasma sel telur tersusun secara tidak beraturan. Bentuk dari ovum adalah seperti bola. Namun, walaupun mirip bola, ovum tidak bisa bergerak. Dalam area sekeliling ovum, terdapat banyak lapisan telur.

Pengetahuan mengenai sistem reproduksi dan juga perbedaan spermatogenesis dan oogenesis harus disampaikan secara ilmiah dan terbuka. Semakin dini seseorang mengerti proses biologis yang alami di dalam dirinya, maka pribadi tersebut akan lebih matang dalam menyikapi perubahan yang terjadi dan tepat dalam mengambil keputusan.

Leave a Comment