Kelompok Sosial: Pengertian, Macam, Klasifikasi, Syarat, Ciri, Fungsi

Kelompok Sosial – Jangan pernah lupa bahwa sebagai manusia, kita ini merupakan makhluk sosial. Apa itu? Hehe sudah lupa ya? Makhluk sosial berarti kita membutuhkan makhluk hidup lain untuk bisa bertahan hidup, terutama sesama manusia. Sejak lahir, kita mempunyai kecenderungan untuk bertemu dan berkumpul bersama individu yang lain. Maka tidak heran jika kita sangat bergantung pada kelompok sosial.

Ketika kita berkumpul dengan orang-orang lain, kita turut membangun terjadinya interaksi sosial. Dalam proses interaksi sosial ini, kita bisa melihat bagaimana hubungan sosial mulai terjalin antar beberapa individu. Kenapa kumpulan individu kemudian dinamai kelompok sosial? Kenapa bukan sekelompok individu saja? Hehe, berikut penjelasan yang masuk akal untuk kita pelajari.

Pengertian dari Kelompok Sosial

Charles H. Page dan M. Mac Iver mengungkapkan bahwa kelompok sosial adalah kesatuan atau himpunan manusia yang tinggal serta hidup bersama. Antar anggota himpunan tersebut tidak hanya saling berhubungan tetapi juga saling memengaruhi. Selain itu, timbul kesadaran di antara anggotanya untuk saling menolong agar tercapai tujuan bersama.

Sedangkan Robert K. Merton mendefinisikan kelompok sosial sebagai sekumpulan orang yang berinteraksi satu sama lain sesuai dengan beberapa pola yang umum dalam masyarakat. Hunt dan Horton turut mengungkapkan pandangan mereka mengenai kelompok sosial yaitu sebagai sekumpulan manusia dengan ikatan kebersamaan.

Sosiolog lokal, Bapak Soerjono Soekanto, mengatakan bahwa kelompok sosial merupakan kesatuan dari beberapa manusia yang tinggal bersama hingga terbentuk hubungan sosial antar anggotanya. Intinya adalah kelompok sosial ini merupakan sebuah kumpulan individu, minimal dua individu yang mempunyai ikatan kebersamaan dari segi tujuan atau karakteristik masing-masing individu.

Berbagai Macam Kelompok Sosial dan Contoh-Contohnya

1. Kelompok Statistik

Merupakan kelompok sosial yang bukanlah sebuah organisasi. Para anggotanya tidak mempunyai hubungan sosial, apalagi kesadaran jenis antara satu dengan yang lainnya. Contoh dari kelompok statistik ini adalah penduduk yang usianya antara 10 hingga 15 tahun dan tinggal di satu kecamatan yang sama.

2. Kelompok Kemasyarakatan

Yaitu kelompok dengan persamaan yang dimiliki oleh anggota-anggotanya akan tetapi tidak memiliki organisasi dan juga hubungan sosial antara satu anggota dengan anggota yang lain.

3. Kelompok Sosial

Adalah kelompok yang semua anggotanya mempunyai kesadaran jenis, juga memiliki hubungan dengan anggota-anggota lain. Tetapi para anggota kelompok ini tidaklah terikat dalam satu organisasi. Contoh kelompok ini adalah kerabat serta kelompok pertemuan.

4. Kelompok Asosiasi

Kelompok ini beranggotakan individu-individu yang memiliki kesadaran jenis serta persamaan dalam kepentingan pribadi atau kepentingan bersama. Di dalam kelompok asosiasi, semua anggota melakukan komunikasi, kontak, serta hubungan sosial, dan mempunyai ikatan dalam organisasi formal. Contoh dari kelompok asosiasi ini adalah sekolah dan negara.

Pengklasifikasian Kelompok Sosial Beserta Ciri-Cirinya

1. Paguyuban

Merupakan kelompok sosial dengan anggota-anggota yang mempunyai ikatan batin bersifat alami, kekal, dan murni. Ciri-ciri paguyuban antara lain adanya ikatan batin kuat di antara para anggotanya, serta adanya hubungan informal antar anggota paguyuban.

2. Patembayan

Patembayan ini merupakan kelompok sosial dengan anggota-anggota yang mempunyai ikatan lahir utama untuk suatu jangka waktu pendek. Kelompok patembayan bercirikan hubungan formal di antara para anggotanya, mempunyai orientasi yang tidak kekal dan bersifat ekonomi, berdasarkan kenyataan sosial, serta memperhitungkan utilitarian atau nilai guna.

Syarat Pembentukan sebuah Kelompok Sosial

1. Masing-Masing Anggota Menyadari Bahwa Dirinya adalah Bagian Kelompok

Setiap kelompok memiliki pola hubungan yang bersifat timbal balik. Ini berarti bahwa masing-masing anggota perlu saling berinteraksi dengan sadar dan berupaya untuk memenuhi kebutuhan tertentu atau mencapai tujuan tertentu.

2. Setiap Anggota Mempunyai Kesamaan Karakteristik atau Latar Belakang

Para anggota kelompok pastinya mempunyai kesamaan tujuan. Begitu pula dengan latar belakang setiap anggota. Latar belakang anggotanya cenderung membentuk sebuah pola interaksi sosial yang lekat dikarenakan adanya kesamaan pengalaman dan juga dihadapkan pada satu masalah.

3. Adanya Pola Perilaku, Struktur, serta Norma.

Kelompok harus mempunyai ciri khusus sehingga terlihat perbedaannya dengan kelompok lain. Norma dan struktur kelompok adalah elemen pembeda dan sangat penting. Masing-masing kelompok mempunyai aturan berisi kaidah-kaidah untuk mengatur perilaku anggota sampai terbentuk pola perilaku yang kemudian menjadi ciri utama kelompok tersebut.

Ciri-Ciri Kelompok Sosial

Sekumpulan manusia bisa dikatakan sebagai suatu kelompok sosial apabila mempunyai beberapa ciri seperti:

  • Adanya kepentingan bersama di antara semua individu dalam himpunan tersebut.
  • Mempunyai norma yang senantiasa mengatur hubungan antara masing-masing anggota yang ada dalam kelompok.
  • Memiliki struktur sosial untuk membantu mendukung kelangsungan hidup himpunan tersebut
  • Mempunyai proses dan juga sistem.
  • Memiliki kaidah dan pola perilaku yang jelas.
  • Adanya kesamaan faktor yang dapat mempererat hubungan masing-masing anggota kelompok misalnya kesamaan nasib, kepentingan, tujuan, ideologi politik, atau kesamaan lainnya.

Apabila sebuah himpunan terdiri dari banyak orang tetapi tidak mempunyai ciri-ciri seperti yang telah disebutkan di atas, himpunan tersebut belum bisa disebut sebagai sebuah kelompok sosial.

Proses Pembentukan Norma dan Nilai dalam Kelompok Sosial

Norma-norma dalam kelompok sosial sangat memengaruhi perilaku sosial atau perilaku kelompok. Seperti halnya dunia sosial secara umum, kegiatan dalam suatu kelompok sosial tidaklah muncul begitu saja dengan acak. Masing-masing kelompok mempunyai sebuah pandangan mengenai perilaku sosial yang dianggap layak dijalankan oleh para anggota kelompok.

Setiap norma serta nilai yang ditetapkan oleh kelompok sosial akan mengarahkan interaksi dalam kelompok sosial. Norma akan muncul melalui sebuah proses interaksi. Proses interaksi itu sendiri muncul perlahan di antara semua anggota kelompok sosial. Ketika seorang individu berperilaku, pihak lain dalam kelompok akan menilai kelayakan atau ketidaklayakan perilaku tersebut.

Pihak lain itu selanjutnya akan memberikan saran berupa perilaku alternatif baik secara langsung maupun tidak langsung. Norma akan terbentuk dari adanya proses akumulatif ketika kelompok sosial berinteraksi. Sehingga, ketika seorang individu masuk ke kelompok sosial, norma kelompok perlahan-lahan akan mulai terbentuk.

Fungsi atau Peranan Kelompok Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat

Kelompok sosial mempunyai banyak fungsi. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Sebagai sarana yang bisa digunakan oleh individu-individu untuk mencoba melakukan banyak hal.
  • Memenuhi kebutuhan masing-masing individu yang telah bergabung dalam sebuah kelompok sosial.
  • Membantu mengembangkan perspektif individu dan mengembangkan individu itu sendiri.
  • Meningkatkan semangat serta produktivitas setiap individu yang adalah anggota kelompok tersebut.
  • Menyatukan seluruh anggota kelompok dengan tujuan atau pemikiran yang sama.
  • Menyediakan wadah atau tempat untuk setiap individu yang bergabung di kelompok sosial.

Apakah Anda tergabung dalam kelompok sosial tertentu? Jika berdasarkan keterangan yang telah Anda baca di atas, dalam kelompok sosial manakah Anda tergabung? Jika masih bingung dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Anda sebaiknya mencuci muka dan mempelajari ulang pembahasan ini, hehe. Pastikan Anda benar-benar memahami apa yang Anda pelajari ya.

Leave a Comment