Tahapan yang akan dilaksanakan setelah pelaporan akuntansi perusahaan dagang adalah penutupannya. Penutupan siklus akuntansi perusahaan dagang merupakan tahapan dalam penyusunan laporan yang isinya menutup serangkaian bagian dari akuntansi perusahaan dagang. Untuk mengetahui tahapan dan berbagai isi dari penutupan ini, simaklah artikel berikut ini!
Bukan hanya dalam membuat jurnal penutup saja, tetapi ada juga neraca setelah jurnal penutup, serta jurnal pembalik. Artikel ini juga memuat manfaat yang akan Anda peroleh ketika mempelajari tentang hal yang satu ini. Menarik banget, kan? Hehe. Makanya baca artikel ini dari awal hingga akhir ya!
Pengertian dari Penutupan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Akuntansi perusahaan dagang secara simpel adalah pelaporan keuangan suatu perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa. Nah, penutupan siklus akuntansi perusahaan dagang ini adalah salah satu bagian dari akuntansi perusahaan dagang. Ini adalah tahapan terakhir yang dilakukan setelah berbagai tahapan lain yakni:
- Laporan laba rugi
- Laporan perubahan modal
- Laporan perubahan neraca
- Neraca saldo setelah penutupan.
Di sini maksudnya neraca saldo setelah penutupan adalah langkah pengujian terakhir. Hal yang terakhir dilakukan pengujian adalah tentang penetapan pengujian serta pemindahan pembukuan ayat jurnal penyesuaian serta jurnal penutupan.
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat jurnal pembalik. Ini merupakan jumlah yang dibuat guna membalikkan ayat jurnal penyesuaian. Dengan ini, maka akan ada perkiraaan baru sehingga pencatatan yang selanjutnya akan semakin mudah.
Tahapan dalam Penutupan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Sebelum mengetahui tahapannya, Anda harus mengetahui tentang definisi dari jurnal penutup. Itu merupakan ayat jurnal yang isinya adalah memindahkan nilai sisa pendapatan, beban, serta pengembalian privat dari masing-masing perkiraan yang nantinya akan diteruskan. Perkiraan tersebut akan dimasukan dalam perkiraan modal.
Meskipun begitu, nantinya baik pendapatan maupun bebannya akan dipindahkan ke dalam ikhtisar laba rugi. Isi dari ikhtisar itu adalah mengumpulkan jumlah total debit dari akumulasi jumlah beban dan juga kredit. Ini diambil dari seluruh pendapatan yang ada pada jangka waktu atau tahun tersebut.
Fungsi dari jurnal penutup ini sebenarnya sangat simpel kok. Fungsinya adalah untuk membuat perkiraaan nominal saldo nol atau mungkin yang tidak bersaldo. Nantinya, perkiraan tersebut akan digunakan lagi untuk transaksi saat waktu yang selanjutnya. Bagaimana langkah penutupannya? Antara lain adalah sebagai berikut:
1. Penutupan Seluruh Akun Pendapatan
Kita tentu tahu bahwa perusahaan dagang memiliki pendapatan utama didapatkan dari penjualan. setelah penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang kita tentunya mengenal penutupan siklus. Dalam hal ini, akun penjualan harus ditutup. Caranya adalah dengan mendebit akun penjualan. Setelah itu, mengkredit akun laba rugi. Jurnal penutup yang satu ini dibuat guna memindahkan akun pengurangan penjualan, antara lain adalah sebagai berikut:
- Penjualan
- Retur penjualan dan pengurangan harga
- Potongan penjualan
2. Penutupan Seluruh Akun Beban
Hal yang menjadi beban utama pada suatu perusahaan dagang adalah pembelian. Umumnya, pembeliannya adalah untuk memperlancar proses produksi sekaligus pembelian bahan baku. Maka dari itu, kemudian akun beban dimasukkan dan ditutup dalam ikhtisar laba/rugi. Jurnal yang digunakan untuk memindahkan akun beban ini antara lain adalah:
- Retur pembelian dan pengurangan harga
- Potongan pembelian
- Pembelian
- Beban angkut pembelian
Selain itu, yang perlu ditutup berkaitan dengan akun beban adalah dengan cara mengkreditkan beban tersebut ke dalam ikhtisar laba/rugi. Mengapa demikian? Saldo normal yang ada adalah di sebelah debet. Satu tips bagi Anda, sebaiknya Anda mengurutkan dari beban terbesar hingga yang paling kecil.
3. Penutupan Akun Laba/Rugi
Selisih yang ada pada akun laba rugi akan ditutup ke akun modal, baik pada sisi debetnya maupun kreditnya. Jika selisih dari akun laba rugi ini terdapat pada sisi debet, maka artinya suatu perusahaan dagang tersebut mendapatkan profit atau keuntungan. Sebaliknya, jika ikhtisarnya pada sisi kredit, maka perusahaan mengalami kerugian.
4. Penutupan Prive
Jika Anda pemilik perusahaan dagang mengambil dana pribadi bersaldo normal di sebelah debet, maka penutupannya akan dilakukan dengan diletakkan pada bagian debet. Ini juga merupakan penutupan siklus akuntansi perusahaan dagang yang harus dilakukan.
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Neraca saldo setelah penutupan akan dilakukan setelah jurnal penutup telah selesai. Ini fungsinya adalah untuk memastikan bahwa baik sisi kredit maupun debit telah sempurna dan seimbang. Pada neraca saldo setelah penutupan, saldo kewajiban dan aktiva tidak akan mengalami perubahan. Sedangkan dengan saldo modal akan mengalami perubahan karena efek dari jurnal penutup yang dibuat.
Selain itu, saldo pendapatan dan juga beban akan tidak ada di neraca saldo ini. Mengapa dikatakan demikian? Hal itu karena saldo ini menjadi kosong atau bernilai 0 setelah dibuatnya jurnal penutupan yang ada.
Jurnal Pembalik atau Reversing Entry
Langkah terakhir dari seluruh rangkaian ini adalah dengan membuat jurnal pembalik. Ini berfungsi sebagai jurnal yang membalikkan jurnal penyesuaian. Jurnal ini dibuat pada akhir periode dan mempunyai efek yang vital dan penting untuk periode selanjutnya. Ada setidaknya empat hal yang membutuhkan reversing entry ini, antara lain adalah sebagai berikut:
- Beban yang dibayarkan di muka akan dicatat sebagai beban.
- Pendapatan yang belum dilakukan atau pendapatan yang dibayarkan di muka akan dicatat pada sisi pendapatan.
- Beban yang belum dibayarkan.
- Dan pendapatan yang belum diterima.
Manfaat dari Adanya Penutupan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Setiap hal yang dilakukan bukan tanpa manfaat, begitu juga dengan adanya tahapan terakhir yang harus Anda lakukan yang satu ini. Ada beberapa manfaat yang akan Anda dapatkan dari tahapan ini, antara lain sebagai berikut:
1. Menyempurnakan Siklus Akuntansi yang Ada
Penutupan akuntansi hingga pembuatan jurnal pembalik adalah tahapan menyempurnakan siklus akuntansi yang ada. Setidaknya, ada sebelas siklus akuntansi yang harus dilewati pada bagian penutup hingga jurnal pembalik antara lain sebagai berikut:
- Pengidentifikasian transaksi
- Memindahkan ke buku besar
- Persiapan neraca saldo
- Penganalisisan data penyesuaian
- Penyiapan kertas kerja
- Pembuatan ayat jurnal penyesuaian
- Penyusunan neraca saldo
- Penyusunan laporan keuangan
- Penyusunan jurnal penutup
- Penyusunan neraca saldo setelah penutupan
- Penyusunan jurnal pembalik
Dengan begitu, sempurnalah laporan keuangan perusahaan dagang yang ada. Dengan adanya ini, maka langkah pelaporan keuangan sudah selesai dengan tuntas.
2. Penyedia Informasi bagi Perusahaan Dagang
Hal ini akan sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk mengambil berbagai keputusan. Dengan adanya jurnal penutup ini, maka perusahaan dapat mempertimbangkan dan mengambil informasi yang akan dibutuhkan.
3. Untuk Pembelajaran secara Akademis
Ini adalah manfaat secara akademis, karena digunakan untuk pembelajaran. Kita semua tahu bahwa akuntansi sendiri sangat penting untuk keberlangsungan suatu organisasi atau perusahaan. Kini Anda sudah paham, bagaimana tahapan dalam melakukan penutupan akuntansi perusahaan dagang sebagai pengakhir dari siklus akuntansi. Penutupan dimulai dari membuat jurnal penutup hingga jurnal pembalik.
Ternyata, penutupan pada siklus akuntansi tidak sesulit seperti melupakan mantan kan? Hihi. Dengan adanya artikel ini, semoga apa yang telah Anda baca dapat dipahami dan bisa untuk Anda terapkan untuk kehidupan Anda.