Otot Lurik

Otot lurik seringkali disebut sebagai otot rangka. Menjadi jenis otot yang menempel di bagian rangka tubuh dengan fungsi sebagai pergerakan. Salah satu alasan mengapa otot ini disebut sebagai lurik karena mempunyai daerah gelap dan daerah terang secara berselang-seling. Kok bisa ya? Hehe.

Cara kerja dari otot rangka ini yaitu di bawah kesadaran melekat pada bagian rangka maupun pada bagian otot sadar. Salah satu fungsi dari otot rangka ini yaitu sebagai penggerak rangka tubuh hewan maupun manusia. Sehingga gerakan yang dilakukan hewan atau manusia dapat dilakukan berkat adanya otot rangka. Apa jadinya kalau manusia atau hewan tidak memiliki otot yang satu ini? Hahaha..

Ciri-ciri Otot Lurik

ciri-ciri otot lurik
ciri-ciri otot lurik

Jenis otot yang mempunyai warna terang dan gelap ini juga seringkali disebut sebagai otot motoric karena untuk setiap gerakan yang dilakukan bisa sesuai dengan kehendak pemiliknya. Selain itu, otot ini juga dapat bekerja keras karena mempunyai inti sel yang lebih banyak. Akan tetapi, tentunya otot juga membutuhkan istirahat setelah melakukan berbagai aktivitas.

Ada beberapa karakteristik dan ciri dari otot lurik, sehingga Anda akan lebih mudah ketika membedakan antara otot rangka ini dengan jenis otot yang lainnya. Berikut ciri-ciri otot rangka yang bisa Anda ketahui:

  • Terletak di bagian otot betis, otot paha, otot dada, maupun bagian seluruh rangka tubuh manusia atau hewan.
  • Mempunyai bentuk panjang silindris dan multinukleat atau mempunyai inti sel yang banyak.
  • Memiliki serabut mencapai ribuan dan membentuk jaringan otot tersusun secara rapi.
  • Dapat bergerak di bawah kesadaran atau volunteer.
  • Dapat digunakan untuk bekerja secara keras, akan tetapi seringkali mudah mengalami lelah, sehingga harus beristirahat secara berkala setelah melakukan aktivitas.
  • Secara umum memiliki diameter kisaran 50 mikron dengan panjang sampai 2,5 cm.
  • Letaknya melekat pada bagian rangka tubuh hewan atau manusia.
  • Letak dari inti sel (ribosom) terdapat dari perifer atau pada bagian tepi.
  • Dapat melakukan kontraksi atau berkerut secara cepat.
  • Pada bagian sisi yang berwarna gelap terang mempunyai bentuk silinder.
  • Dapat bekerja secara sadar sesuai perintah pada bagian otak manusia.
  • Mempunyai pigmen mioglobin.

Sifat Otot Lurik

gambar otot lurik
gambar otot lurik

Sebagai jaringan konektif yang ada di dalam tubuh dan berfungsi sebagai kontraksi maka otot ini mempunyai peran yang sangat penting di dalam tubuh. Masing-masing dari jaringan otot akan tersusun oleh sel-sel otot yang mempunyai fungsi untuk menggerakkan organ-organ tubuh. Berikut ini adalah beberapa sifat dari otot lurik yang bisa Anda ketahui, di antaranya:

1. Konduktivitas

Sifat konduktivitas dari otot rangka ini yaitu mempunyai kemampuan yang digunakan ketika melakukan potensial aksi.

2. Iritabilitas

Sifat iritabilitas dari otot rangka dapat terjadi pada saat otot dirangsang, sehingga otot akan bereaksi.

3. Kontraktilitas

Kontraktilitas dari otot rangka ini bisa mempersingkat maupun menghasilkan tegangan di antara ujung-ujung otot.

4. Relaksasi

Otot rangka mempunyai sifat berupa relaksasi yang menjadi hal penting untuk mengembalikan otot setelah melakukan aktivitas yang berat seperti berkontraksi.

5. Distensibilitas

Sifat dari distensibility ini yaitu otot bisa ditarik pada kekuatan luar otot tersebut, kemudian otot tidak akan terluka. Namun dengan catatan otot tidak mengalami peregangan melewati batas dari fisiologis.

6. Elastisitas

Otot akan melakukan penolakan perpanjangan kemudian kembali pada posisi semula. Setelah aktif maupun pasif berkepanjangan elasitas inilah yang menjadi kebalikan dari distensibilitas.

Cara Kerja Otot Lurik

cara kerja otot lurik
cara kerja otot lurik

Secara umum mekanisme dari kerja otot lurik yang ada di keseluruhan tubuh mempunyai kinerja dengan cara relaksasi atau kontraksi. Kontraksi terjadi pada saat diri seseorang melakukan gerakan dan membutuhkan kekuatan selama menjalankan pekerjaannya. Misalnya saja seperti berlari, berjalan kaki, menaiki tangga, ataupun yang lainnya.

Apabila tubuh sudah selesai menjalankan tugas beratnya, maka otot rangka akan melakukan relaksasi dengan cara melenturkan bagian tubuhnya. Misalnya saja dengan meregangkan tubuh. Cara yang satu ini dilakukan untuk melakukan pencegahan adanya tekanan atau kram pada otot. Oleh karena itu, setelah seseorang selesai melakukan aktivitas berat disarankan untuk beristirahat sejenak.

Dengan beristirahat tersebut maka otot dapat dikembalikan kekuatannya dan terhindarkan dari rasa lelah maupun kram otot. Apabila otot mengalami kram dan terlalu lelah maka hal ini dapat berpengaruh pada bagian sistem fungsi tubuh yang lainnya. Sementara seluruh fungsi dari gerak tubuh dikendalikan bagian otak manusia yang telah mengatur bagian saraf pusat.

Cara kerjanya yaitu dengan melakukan pengolahan perintah manusia. Misalnya saja seperti berlari, berjalan, kemudian merespon secara cepat untuk meminta otot tubuh bergerak mengikuti kehendak. Tentunya cara kerja dari otot lurik tersebut dilakukan secara sadar karena akan dikendalikan oleh individu secara langsung.

Gangguan yang Dapat Terjadi pada Otot Lurik

Gangguan yang Dapat Terjadi pada Otot Lurik
Gangguan yang Dapat Terjadi pada Otot Lurik

Ada banyak gangguan yang dapat terjadi pada bagian otot rangka. Gangguan tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor. Misalnya saja seperti kehilangan volume otot pada jumlah yang cukup besar akibat operasi atau mengalami trauma. Selain itu faktor usia juga bisa menjadi alasannya otot rangka mengalami gangguan.

Fungsi otot rangka dapat mengalami penurunan yang disebabkan akibat cacat pada bagian metabolisme maupun seseorang yang menderita penyakit kronis tertentu. Berikut ini ada beberapa gangguan yang dapat saja terjadi pada bagian otot rangka di antaranya:

1. Miopati

Gangguan atau permasalahan seperti miopati ini termasuk sebagai polymyositis yaitu terjadinya pelemahan atau pembengkakan pada bagian otot rangka yang terjadi secara progresif.

2. Dermatomiositis

Dermatomyositis juga menjadi gangguan pada bagian otot rangka. Hal ini sebagai polymyositis yang seringkali disertai adanya kemunculan bercak merah pada bagian kulit.

3. Distrofi Otot

Gangguan berupa distrofi otot rangka ini menjadi penyakit kronis yang seringkali menyerang pada bagian serat-serat di dalam otot lurik.

4. Adanya Kelainan Metabolik Otot

Kelainan pada metabolik otot ini bisa saja terjadi seperti penyakit pompe, yaitu permasalahan medis yang seringkali mengganggu pada reaksi kimia pada saat otot berkeinginan untuk menyerap energi dari sumber makanan yang dikonsumsi oleh diri seseorang.

5. Mengalami Kram Otot

Biasanya kram otot ini dapat terjadi pada diri seseorang akibat kekurangan asupan magnesium, potasium, dehidrasi, efek samping dari penggunaan obat serta adanya gangguan metabolisme atau neurologis.

6. Kelainan Otot Bawaan

Kelainan yang terjadi pada otot bawaan ini secara umum terjadi pada saat otot tidak berkembang secara sempurna. Kondisi seperti inilah yang seringkali menimbulkan sindrom atau gangguan pada bagian otot lurik.

7. Kelemahan Otot

Gangguan seperti kelemahan otot bisa saja terjadi akibat adanya permasalahan di bagian sistem saraf. Sehingga hal ini sering kali mengalami gangguan transmisi yaitu antara otot dan otak.

Otot rangka atau otot lurik memiliki peran sebagai penjaga postur tubuh agar tetap normal. Tanpa disadari manusia sudah melakukan berbagai perubahan kecil pada saat sedang bergerak. Selama bergerak maka diri Anda harus tetap menjaga tulang supaya tetap pada tempatnya. Dengan hal ini maka tidak akan terjadi dislokasi sendi. Peran inilah yang akan dimainkan oleh tendon otot rangka.

Leave a Comment