Metode Ilmiah

Metode ilmiah merupakan sebuah metode yang muncul di dalam penelitian. Metode ini digunakan guna menjawab berbagai pertanyaan yang muncul berkaitan dengan fenomena alam maupun sosial. Di dalamnya terdapat tahapan yang harus dilalui secara standar yang bisa digunakan sebagai alat memunculkan jawaban atas pertanyaan yang dibawanya.

Metode semacam ini sudah banyak digunakan untuk berbagai keperluan, baik akademis maupun non-akademis. Berbagai pengetahuan yang kita nikmati sekarang ini juga merupakan bagian dari penelitian yang menggunakan tahapan ilmiah, guna mendapatkan jawaban standarnya.

Pengertian Metode Ilmiah

pengertian metode ilmiah
pengertian metode ilmiah

Metode ini merupakan bagian dari dunia sains atau ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk menemukan jawaban atas berbagai pertanyaan dan permasalahan. Di dalam metode ini diterapkan langkah maupun proses yang rasional dan bisa diukur secara akal sehat. Di dalamnya juga terdapat penalaran yang sudah melalui eksperimen logis dan sistematis.

Langkah-langkah Metode Ilmiah

Langkah-langkah Metode Ilmiah
Langkah-langkah Metode Ilmiah

1. Merumuskan Masalah

Rumusan masalah ini datang dari kegelisahan atas sebuah fenomena atau permasalahan baik alam maupun sosial. Kegelisahan tersebut memunculkan pertanyaan yang membutuhkan jawaban dan bisa diukur.

Pertanyaan tersebut harus bersifat terbuka, artinya harus siap untuk menerima jawaban beragam dan harus memandang segala sesuatu secara objektif. Nantinya pertanyaan tersebut akan dicari jawabannya dengan melakukan percobaan atau penelitian.

Pada awal perumusan masalah, bisa juga dimasukkan hipotesis atau jawaban sementara dari pertanyaan tersebut. Iya, tanya sendiri dan jawab sendiri. Ya, memang begitulah peneliti itu hehehe.. Tetapi hipotesis ini tidak boleh asal. Harus tetap dilandasi oleh fakta dan logika.

2. Menetapkan Variabel Penelitian

Ada tiga jenis variabel yang biasa digunakan di dalam metode penelitian ilmiah. Ketiga variabel tersebut antara lain adalah variabel tetap, bebas, dan terikat atau tergantung. Variabel ini berfungsi sebagai penentu hasil dari sebuah penelitian.

3. Menetapkan Prosedur Kerja

Semua pekerjaan pasti butuh prosedur atau yang umum disebut dengan langkah-langkah standar. Prosedur ini harus ditetapkan dari awal agar peneliti tidak tersesat dan tahu arah jalan pulang kepada penelitiannya.

Langkah dalam penelitian ini harus detail dan runtut. Nantinya prosedur ini akan memudahkan peneliti dan tidak melebar agar penelitiannya bisa cepat selesai. Prosedur kerja ini dapat dibuat dalam bentuk diagram baik yang alir maupun yang berurutan.

4. Mengumpulkan Data

Agar hasil dari penelitian yang dilakukan bisa dipertanggungjawabkan, maka semua data yang dimasukkan haruslah akurat. Semua hasil pengamatan harus segera dicatat. Pengorganisasian data juga dibutuhkan untuk memudahkan analisis data. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membuat tabel dan grafik data pengamatan.

5. Mengolah dan Menganalisis Data

Alat penentu hasil penelitian, salah satunya adalah grafik dan tabel data pengamatan yang bisa memberikan informasi mengenai variabel terikat yang bisa berganti bentuk sebagai tanggapan dari pergantian variabel bebas.

Selain bisa dilakukan dengan cara manual, pengolahan, dan penganalisisan data juga bisa dilakukan dengan program yang ada di dalam komputer.

6. Membuat Kesimpulan

Setelah semua proses dilalui, maka akan dihasilkan kesimpulan yang membentuk sebuah pola maupun kecenderungan. Kesimpulan ini merupakan garis besar hasil penelitian yang merupakan sebuah pernyataan.

Semua jawaban atas pertanyaan yang menjadi alasan sebuah penelitian digelar dan akan dijabarkan di sini. Kesimpulan akhir bisa berbeda ataupun sama dengan hipotesis awal. Penentuan kesimpulan tidaklah mudah, sebab nantinya hasil ini harus bisa dipertanggungjawabkan.

Ada kalanya peneliti harus melakukan lebih dari sekali penelitian dengan metode ilmiah agar menghasilkan kesimpulan yang valid.

7. Menyebarkan Hasil Penelitian

Tentunya tujuan akhir dari sebuah penelitian adalah agar hasilnya bisa menjadi rujukan terbaru dalam sains maupun dalam mengatasi fenomena tertentu. Untuk bisa menyebarkan hasil penelitian ini, maka diperlukan sosialisasi baik secara lisan maupun tulisan.

Karakteristik Metode Ilmiah

karakteristik metode ilmiah
karakteristik metode ilmiah

1. Keingintahuan

Tanpa rasa ingin tahu yang besar, mustahil sebuah penelitian akan ada. Bisa dikatakan bahwa hampir semua penelitian adalah seorang filsuf. Persamaan keduanya adalah sering mempertanyakan apa saja, bahkan yang sudah ada jawabannya. Eh, ini rasa ingin tahu yang besar atau pesimis ya?

Dari rasa ingin tahu ini nantinya akan berkembang menjadi kesimpulan yang kompleks. Bisa jadi bertentangan dengan hal yang sudah lama diyakini dan bisa juga memperkuat apa yang sudah ada.

2. Jujur

Ada kalanya hasil dari penelitian akan berbeda dengan hipotesis peneliti di awal pengerjaan penelitian. Di saat seperti ini maka ego harus dikesampingkan dan menilai segala sesuatu dengan kacamata objektivitas.

Kejujuran ini penting, sehingga nantinya hasil penelitian bisa digunakan dengan benar dan bisa dipertanggungjawabkan.

3. Terbuka

Sikap ini hampir sama dengan menjunjung tinggi objektivitas. Semua peneliti harus siap dengan segala kemungkinan yang nantinya dihadapi di saat tengah melakukan penelitian. Ada kalanya metode baru harus diterapkan agar lebih sesuai dengan prosedur yang ada. Jika ini terjadi, seorang peneliti harus mau menerima masukan dan tidak ngeyel.

4. Optimis

Seorang peneliti harus yakin dengan jalan yang sudah dipilihnya. Metode, pendekatan, hasil dan semua hal yang berkaitan dengan penelitiannya harus siap dikritisi. Peneliti harus siap mempertahankan penelitiannya walau juga tidak menampik kemungkinan untuk menerima masukan.

Sama seperti ketika terjadi sebuah wabah di sebuah daerah, para peneliti yang sedang bekerja menemukan solusi harus optimis di tengah segala ketidakpastian guna menemukan solusi yang tepat dan cepat.

Fungsi Metode Ilmiah dalam Penelitian

fungsi metode ilmiah
fungsi metode ilmiah
  • Mencari solusi dari permasalahan maupun fenomena yang terjadi di tengah masyarakat
  • Menyingkapkan misteri yang sudah lama terpendam.
  • Memberikan pembuktian dari sebuah pertanyaan dan mengungkap kebenaran.
  • Sebagai penguat dari hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh orang lain.
  • Membatalkan hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan menggantinya dengan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti dan diapresiasi.
  • Meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

Kriteria Metode Ilmiah

kriteria metode ilmiah
kriteria metode ilmiah

1. Berdasarkan Fakta

Seperti namanya, maka metode ini haruslah bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Atau dengan kata lain, metode ini haruslah bisa mengangkat hal yang logis dan bisa diterima dengan akal sehat. Semua hal memiliki tolak ukur yang pasti dan bisa dihitung.

2. Bebas Prasangka

Metode ini haruslah dibebaskan dari pendapat pribadi yang bisa mengaburkan prosedur maupun hasil dari penelitian. Prasangka yang bersifat subjektif tidak diperbolehkan untuk dicampur.

3. Prinsip Analisa

Semua data yang tersaji juga harus dianalisa sebab dan akibatnya. Semua alur diperhatikan agar tidak meninggalkan lubang nirlogika. Wah, berat sekali bahasanya ya?! Ahahahaha…

4. Menggunakan Hipotesis

Semua penelitian diawali dengan penetapan hipotesis yang merupakan pemikiran dan tanggapan awal dari peneliti yang nantinya akan dibuktikan secara ilmiah. Hipotesis ini adalah jangkar agar penelitian tidak luber ke mana-mana seperti es krim yang kelamaan tidak dimakan.

5. Teknik

Untuk penelitian yang bisa diukur dengan angka atau nomina, maka bisa menggunakan teknik kuantitatif. Sedangkan untuk penelitian yang sifatnya kualitas, rating, dan sebagainya maka bisa menggunakan metode kualitatif.

Metode ilmiah memiliki standar yang diakui internasional. Hal ini dimaksudkan agar hasil dari metode tersebut dapat dinikmati secara universal dan memberikan tambahan pengetahuan bagi yang membacanya.

Leave a Comment