Dakwah: Pengertian, Tujuan, Ilmu Dakwah, Fiqhud Dakwah

pastiguna.com – Berbicara mengenai pengertian dakwah dan tujuan, sebagian besar orang terutama umat muslim tentu pernah mendengarnya dalam kehidupan sehari-hari. Memang dakwah sangat berkaitan erat dengan agama Islam.

Sebab, melalui dakwahlah ilmu pengetahuan mengenai agama Islam dapat disebarkan ke masyarakat luas. Mari simak seluk beluk mengenai pengertian dakwah dan tujuan, dimulai dari yang paling dasar dahulu ya.

Pengertian Dakwah

Disadur dari etimologis, kata dakwah berasal dari bahasa Arab “da ’ayad ‘uda ‘watan” yang memiliki arti menyeru, mengajak, memanggil. Maka dari itu, secara istilah, dakwah merupakan kegiatan yang berupaya untuk mengajak, menyeru, dan memanggil orang untuk taat pada perintah dan larangan ajaran Allah SWT.

Orang yang melakukan dakwah biasa disebut dengan dai atau juru dakwah. Sedangkan orang yang menjadi objek penyampaian dari dakwah disebut dengan mad’u. Hal tersebut merupakan unsur-unsur dari dakwah. Selain itu juga ada unsur lainnya yaitu pesan dakwah (maudu’), metode dakwah (uslub), media dakwah (wasilah), dan tujuan dakwah.

Mengenai hukum penyampaian dakwah, sebagian ulama memiliki perbedaan pendapat. Ada yang berpendapat sebagai fardu kifayah, namun ada pula yang berpendapat sebagai fardu ‘ain. Meskipun sebetulnya kedua pendapat tersebut tetap berdasar kepada Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 104. “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”

Tujuan Dakwah

Tujuan dakwah tentu saja bermacam-macam, tergantung tujuan si pendakwah dan kondisi yang berlaku di suatu tempat. Meski demikian, secara sederhananya, tujuan dakwah bisa didefinisikan menjadi tujuh pengertian sebagai berikut:

1.    Mengeluarkan Umat Manusia dari Kegelapan (Kekafiran)

Tujuan dakwah yang pertama ini didasarkan pada firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 257, “Allah Pelindung orang-orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”.

2.    Menegakkan Fitrah Insaniyah

Landasan dari tujuan ini tercantum dalam Q.S. Ar-Rum ayat 30. “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

3.    Memotivasi untuk Beriman

Seperti firman Allah mengenai tujuan dakwah terkandung dalam Q.S. Al-Fath ayat 8-9.  “Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)-Nya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang”.

4.    Memotivasi untuk Beribadah

Dakwah juga memiliki tujuan untuk mendorong dan memotivasi orang agar selalu beribadah kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dasar Al-Qur’an pada firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 21 yang berbunyi “Hai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa”.

5.    Mendapatkan Ilham Takwa

Dakwah bertujuan untuk memotivasi seseorang untuk mendapatkan ilham takwa. Tujuan ini berdasarkan pada firman Allah dalam Q.S. Al-Syams ayat 8-10. “Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaan-Nya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu”.

6.    Meningkatkan Kualitas KeIslaman

Landasan dari tujuan dakwah ini adalah Q.S. Al-Baqarah ayat 208. “Hai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu menuruti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan musuh yang nyata bagimu”. Dari ayat ini dapat diambil makna bahwa ajaran Islam seharusnya tidak hanya dilaksanakan dengan setengah-setengah, melainkan harus secara menyeluruh.

7.    Mendorong Pencapaian Takwa

Takwa termasuk satu tindakan kesalehan yang diperintahkan untuk dicapai. Selain itu, juga merupakan bekal yang terbaik untuk menghadap kepada Allah SWT. Dasar dari tujuan ini tertuang dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 197. Sebab, ketakwaan merupakan tujuan akhir dari suatu proses perjalanan spiritual umat Islam.

Ilmu Dakwah

Kata dakwah sering digabungkan dengan kata ”ilmu” dan kata ”Islam”, sehingga menjadi ”ilmu dakwah” dan ”dakwah Islam”.  Ilmu dakwah sering diartikan sebagai sebuah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara dan tuntunan-tuntunan bagaimana menarik perhatian orang lain untuk menganut, menyetujui dan melaksanakan ajaran agama Islam. Jadi, dalam berdakwah tentu saja agar bisa diterima dengan baik, harus menggunakan ilmu dakwah. Tidak boleh hanya sekedar menyampaikan.

Fiqhud Dakwah

Fiqhud dakwah didefinisikan sebagai ilmu yang membahas mengenai aspek hukum dan tata cara yang berkaitan dengan dakwah. Selain pendakwah mampu memahami ilmu ajaran Islam dengan baik, juga mengetahui ilmu penyampaian ilmu agama. Sehingga dakwah akan lebih mudah diterima oleh masyarakat. Inilah beberapa fiqhud dalam dakwah Islam:

1.    Dakwah bi Al-Lisan

Dakwah bi Al-Lisan merupakan dakwah yang dilakukan dengan cara lisan. Dakwah ini banyak dilakukan antara lain melalui ceramah, khutbah, diskusi, nasihat dan lain sebagainya. Metode dakwah ini sudah sering dijumpai dalam majelis taklim, khutbah jumat atau ceramah di pengajian.

2.    Dakwah bi Al-Hal

Dakwah bi Al-hal yaitu cara berdakwah dengan melakukan perbuatan nyata seperti memberi keteladanan. Hal ini misalnya dengan memberikan contoh berupa tindakan amal kepada masyarakat sebagai objek dakwah. Sehingga masyarakat bisa lebih yakin dengan apa yang disampaikan pendakwah.

3.    Dakwah bi Al-Qalam

Dakwah bi Al-Qalam adalah dakwah yang dilakukan melalui tulisan. Kelebihan dari metode dakwah ini yaitu dapat menjangkau sasaran dakwah yang lebih luas. Media dakwah juga bisa beragam, mulai dari surat kabar, buku, dan juga internet.

4.    Dakwah Nafsiyah

Dakwah nafsiyah merupakan proses mengetahui dan mengamalkan ajaran Islam pada tiap individu. Jadi, pendakwah dan sasaran dakwah adalah diri sendiri. Dengan demikian, akan tumbuh keimanan dan ketakwaan yang melekat pada diri pribadi.

5.    Dakwah Fardiyah

Dakwah ini dilakukan dalam sebuah perkumpulan kelompok kecil. Dakwah ini dilakukan melalui perbincangan antar anggota kelompok tersebut. Dakwah ini dibagi menjadi dua, yaitu dakwah yang muncul dari individu yang belum berintima’ kepada jamaah dan juga yang muncul dari individu yang sudah berintima’ dengan jamaah.

6.    Dakwah Fiah

Dakwah fiah dilakukan oleh seorang pendakwah terhadap kelompok kecil dalam suasana tatap muka. Hal ini memungkinkan adanya dialog di dalamnya.  Selain itu, pesan dakwah yang disampaikan dapat diketahui seketika.

7.    Dakwah Jam’iyah

Dakwah jam’iyah adalah proses dakwah yang dilakukan oleh pendakwah yang mengidentifikasikan dirinya dengan atribut suatu lembaga atau organisasi dakwah tertentu. Lalu mendakwahi anggotanya atau orang lain di luar anggota suatu organisasi tersebut. Hal ini dimaksudkan agar mengarahkan sasaran dakwah kepada perubahan menjadi lebih baik sesuai dengan ajaran agama.

Singkatnya, dakwah memang sangat penting dilakukan dalam hal menyebarluaskan ajaran agama Islam. Hal ini tentu saja berdasarkan pada perintah Allah dalam kitab suci Al-Qur’an. Tujuan daripada dakwah pun tentu untuk kebaikan.

Bagi pendakwah atau juru dakwah sangat penting memahami ilmu dakwah terlebih dahulu, sebagaimana pentingnya dengan menguasai ilmu agama dengan baik. Hal itu berkaitan dengan pesan yang akan sampai pada sasaran dakwah. Jika menggunakan metode dakwah yang baik dan menarik, kemungkinan besar ilmu yang diterima akan lebih maksimal.

Nah itulah tadi penjelasan mengeani pengertian dakwah dan tujuan yang bisa kami bagikan. Semoga apa yang kami bagikan ini mempunyai manfaat ke depannya.

Leave a Comment