Tahukah Kamu, apa yang tidak pernah berubah selain perasaan Kamu ke mantan, eh pasangan? Jawabannya adalah pembentukan Bumi, hehe. Dari zaman dinosaurus hingga zaman serba robot seperti sekarang, pembentukan Bumi tetap sama dan tidak akan pernah berubah. Pembentukan di sini adalah bagian-bagian atau lapisan-lapisan yang membentuk Bumi.
Jika Kamu memotong Bumi menjadi dua misalnya, maka Kamu akan melihat bahwa planet ini terdiri dari sejumlah lapisan. Lapisan-lapisan ini terdiri dari sekitar 80 elemen yang mengandung lebih dari 2000 senyawa dan mineral berbeda. Dan litosfer adalah salah satu dari lapisan tersebut, yang penjelasan lengkapnya ada di bawah ini, hehe.
Pengertian Litosfer
Nama litosfer berasal dari gabungan kata “lithos” yang berarti batu dan “sphaíra” yang berarti bola, di mana keduanya adalah Bahasa Yunani Kuno. Dalam serangkaian kalimat, litosfer didefinisikan sebagai kulit/cangkang/lapisan terluar dari Bumi, yang terdiri dari mantel padat dan kerak Bumi. Litosfer memanjang dari permukaan Bumi hingga kedalaman sekitar 44-62 mi (70-100 km).
Bagian Bumi yang relatif dingin dan kaku ini diperkirakan melayang atau mengapung di atas astenosfer (lapisan yang lebih hangat, tidak kaku, dan memungkinkan material batuan mengalir jika ditekan). 75% dari litosfer terdiri dari aluminium oksida dan silikon oksida, sehingga lapisan ini sering juga disebut dengan lapisan silikat.
Fungsi Litosfer
Fungsi terpenting dari lapisan litosfer dapat diringkas dalam 4 fakta, yaitu:
1. Tempat Hidup
Pada waktu tertentu, lempeng-lempeng pada lapisan litosfer bergerak dari satu arah ke arah lain, dengan kecepatan beberapa inch per tahun. Gerakan lempeng ini menghasilkan deformasi intens di kerak Bumi dan menyebabkan pembentukan gunung, letusan gunung berapi, gempa bumi, dll.
Hasil dari pergerakan ini membuat Bumi menjadi tempat makhluk Bumi tinggal dan hidup. Meskipun pergeseran ini dapat menghancurkan beberapa bagian dalam jangka pendek, tapi manfaat jangka panjangnya adalah pembentukan kehidupan tanaman baru dan habitat baru.
Gerakan dari lempeng litosfer dikenal sebagai lempeng tektonik. Lempeng utama litosfer berada di Afrika, Antartika, Eurasia, Indo-Australia, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Lempeng Pasifik.
Lempeng yang lebih kecil tetapi penting termasuk Lempeng Karibia, Lempeng Nazca, Lempeng Cocos, Lempeng India, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Arab, Lempeng Scotia dan Lempeng Laut Filipina.
2. Mata Pencaharian
Litosfer merupakan sumber dari hampir semua sumber daya alam yang ada di Planet Bumi. Ketika biosfer berinteraksi dengan litosfer, senyawa organik dapat terkubur dalam kerak Bumi dan ketika digali dapat berupa minyak, batu bara, atau gas alam yang dapat digunakan untuk bahan bakar.
Ada juga unsur-unsur lain seperti besi, aluminium, kalsium, tembaga dan magnesium, yang telah digunakan manusia untuk berbagai macam keperluan dan bahkan sebagai mata pencaharian selama ribuan tahun.
3. Sumber Makanan dan Minuman
Di area yang luas ini, manusia dan makhluk hidup lainnya dapat berinteraksi dan mempertahankan ekosistem secara seimbang melalui rantai makanan. Makanan diperoleh salah satunya dari berbagai jenis tanaman. Tanaman dapat tumbuh karena Bumi telah memiliki tanah dan air.
Di daerah dengan ketinggian kerak benua tertinggi, air diarahkan ke lautan, menciptakan sumber air tawar seperti sungai dan danau yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Berbagai makhluk sungai seperti ikan bahkan dapat dijadikan sebagai makanan.
4. Melindungi Bumi
Litosfer yang merupakan lapisan terluar berfungsi sebagai pelindung Planet Bumi dan kehidupan manusia dari berbagai benda yang melayang di angkasa, misalnya meteoroid. Litosfer juga meminimalkan efek lapisan Ozon dengan bertindak sebagai pelindung.
Jenis litosfer
Menurut jenis kulit yang dikandungnya, litosfer dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
- Litosfer Kontinental / Benua
Litosfer benua terdiri dari berbagai batuan beku, metamorf, dan sedimen yang memiliki kepadatan rendah dengan ketebalan sekitar 22 mil (meskipun kadang dapat mencapai 37 mil di bawah pegunungan tertentu). Litosfer benua memiliki usia geologis yang lebih tua, yaitu milyaran tahun.
Diyakini bahwa konfigurasi asli dari benua adalah satu massa daratan padat, yang dikenal sebagai Pangea, yang kemudian pecah menjadi beberapa lempeng tektonik dan menciptakan benua individu yang tersebar di berbagai wilayah di dunia.
- Litosfer Samudera
Litosfer samudera adalah bagian yang ada di cekungan samudera dan membentuk dasar yang lebih tipis dari litosfer benua, di mana ketebalannya adalah 5 hingga 10 mil. Contoh litosfer ini adalah jajaran gunung di dasar lautan di mana ketebalannya hanya 7 km.
Tergantung pada ketebalannya, litosfer dapat dibedakan menjadi 3 jenis lainnya, yaitu:
- Litosfer termal: bagian mantel yang melakukan panas mendominasi.
- Litosfer seismik: tempat di mana ada pengurangan kecepatan gelombang pergerakan Bumi.
- Litosfer elastis atau lentur: ruang di mana pergerakan lempeng tektonik terjadi.
Struktur dari Litosfer
1. Lapisan sial
Lapisan sial tersusun dari AL2O3 (logam aluminium dan SiO2 (logam silisium). Lapisan ini banyak ditemukan di daratan dan benua. Lapisan sial juga populer dengan nama lapisan kerak, karena bersifat kaku dan padat, dengan ketebalan sekitar 35 km.
2. Lapisan Sima
Lapisan sima adalah lapisan kulit bumi yang berat jenisnya lebih besar dari lapisan sial, karena tersusun dari logam magnesium dan silisium, yang dalam bentuk senyawanya adalah MgO dan SiO2. Lapisan ini memiliki ketebalan sekitar 65 km dan bersifat elastis.
Manfaat Litosfer
Litosfer sangat penting bukan hanya karena permukaan tempat manusia hidup, tetapi juga karena manusia mendapatkan banyak sumber daya berharga dari bagian planet ini. Manfaat utama dari litosfer adalah:
- Sebagai sumber mineral yang dibutuhkan untuk membuat berbagai komoditas dan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Contoh mineral tersebut termasuk belerang, kalsit, feldspar, tembaga, dan mangan.
- Merupakan sumber utama bahan bakar, seperti batubara, minyak bumi dan gas alam yang dibutuhkan untuk industri, keperluan rumah tangga dan kendaraan.
- Litosfer dalam kombinasi dengan hidrosfer dan atmosfer memainkan peran penting dalam pertumbuhan tanaman dan hewan.
- Mengandung bahan radioaktif seperti uranium yang dapat digunakan sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
- Mengandung batu kapur yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam produksi semen
- Mengandung belerang yang menjadi salah satu bahan baku untuk industri farmasi
- Mengandung bahan baku tembaga untuk membuat berbagai macam kabel listrik.
- Mengandung emas dan perak yang biasa digunakan dalam industri perhiasan.
- Litosfer membantu menyediakan semua nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, bersama dengan hidrosfer dan atmosfer untuk membantu pertumbuhan semua organisme hidup.
- Badan air sangat penting bagi keberadaan semua makhluk hidup di Bumi, dan tanpa litosfer, danau, sungai, dan lautan akan menjadi kering karena suhu yang sangat tinggi.
Singkatnya, litosfer adalah bagian penting dari planet ini, karena mengandung segala sesuatu yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup di Bumi. Tanpa litosfer, kehidupan tidak akan pernah ada dan Kamu tidak akan pernah mengenal ‘dia’, hehe.