Stratifikasi Sosial: Pengertian, Sifat, Dasar, Fungsi, Bentuk, Proses, Faktor

Stratifikasi Sosial – Sering dengar tentang stratifikasi sosial? Atau malah baru kali ini mendengar mengenai stratifikasi sosial? Apa itu sebenarnya? Wah, pasti waktu sekolah dulu jarang memerhatikan pelajaran Ilmu Sosial ya, hehe. Tenang, di sini kita akan memperbincangkan bukan hanya pengertian atau definisi dari stratifikasi sosial, tapi juga beberapa hal lain seperti fungsi, sifat, bentuk, dan dasar stratifikasi sosial.

Alangkah baiknya mempersiapkan diri terlebih dahulu karena yang akan kita bahas ini tampaknya sedikit berat. Basuh wajah agar segar, siapkan beberapa makanan ringan dan air dingin, lalu mari kita mulai.

Pengertian dari Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial diambil dari kata stratum serta socius (Bahasa Latin). Stratum mengartikan tingkatan sedangkan socius berarti teman atau masyarakat. Jadi, secara umum, stratifikasi sosial berarti tingkatan sosial dalam masyarakat. Mudah bukan? Bagaimana mungkin kita bisa melupakan hal sesepele ini?

Bahasa Inggris untuk stratifikasi sosial adalah social stratification yang bila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam beberapa kelas secara hierarki atau bertingkat. Stratifikasi sosial adalah kiasan yang asalnya dari gambaran keadaan dan kehidupan masyarakat. Adanya perbedaan kedudukan bisa memicu pelapisan sosial yang disebut stratifikasi.

Sifat Stratifikasi Sosial dan Macamnya

Berdasarkan penuturan pakar sosiolog, Bapak Soerjono Soekanto, stratifikasi sosial ini memiliki tiga sifat yaitu stratifikasi sosial terbuka, stratifikasi sosial tertutup, juga stratifikasi sosial campuran. Mari kita lihat penjelasan lengkapnya.

1. Stratifikasi Sosial Terbuka

Juga disebut sebagai opened social stratification. Stratifikasi ini memungkinkan masing-masing individu yang terdapat dalam semua lapisan masyarakat untuk melakukan berbagai mobilitas sosial yang mencakup mobilitas sosial turun dan mobilitas sosial naik. Stratifikasi sosial ini sering kali terjadi di lingkungan masyarakat modern yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi.

2. Stratifikasi Sosial Tertutup

Stratifikasi sosial ini membatasi mobilitas individu yang ingin melaju dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial yang lain. Stratifikasi sosial tertutup ini biasanya terbentuk di lingkungan masyarakat tertentu yang menerapkan sistem feodal atau kasta. Sebagai akibatnya, kemajuan individu-individu dalam kelompok menjadi sangat lambat.

3. Stratifikasi Sosial Campuran

Hal ini merupakan gabungan antara kedua stratifikasi sosial di atas. Contohnya adalah ketika seseorang dapat bermutasi dalam bekerja sehingga bisa menjadi seorang pimpinan. Tetapi bisa jadi individu yang sama tidak mungkin menjadi tokoh atau bangsawan dalam masyarakat. Stratifikasi sosial campuran terjadi di lingkungan masyarakat dengan susunan heterogen.

Dasar Terbentuknya Stratifikasi Sosial

Dalam menggolongkan para anggota masyarakat, ada beberapa dasar untuk diikuti. Dengan mengikuti dasar-dasar yang ada, anggota-anggota masyarakat bisa digolongkan ke berbagai lapisan. Berikut dasar-dasar yang digunakan.

1. Dasar Kekayaan

Yang paling kaya biasanya akan langsung menempati lapisan paling atas. Kekayaan yang dimaksud bisa berupa rumah, kendaraan, cara berpakaian termasuk bahan pakaian dan merknya, kebiasaan belanja barang-barang yang mahal.

2. Dasar Kewenangan dan Kekuasaan

Ketika seseorang dalam masyarakat atau lingkungan memiliki wewenang atau mempunyai kekuasaan yang paling besar dibandingkan dengan individu lain, maka individu tersebut akan otomatis masuk ke lapisan paling atas.

3. Dasar Kehormatan

Tidak seperti kedua dasar sebelumnya, individu yang sangat disegani dalam masyarakat atau paling dihormatilah yang akan menduduki lapisan teratas. Tolok ukur ini sering kali kita temui dalam masyarakat dimana sistem tradisional masih dijunjung tinggi. Orang-orang berjasa atau golongan tua biasanya menduduki lapisan paling atas.

4. Dasar Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan sebenarnya digunakan oleh orang-orang yang menghargai ilmu pengetahuan. Sayangnya, dasar ini sering kali mengakibatkan hal-hal yang negatif. Hal itu terjadi karena bukan kualitas ilmu pengetahuannya yang dijadikan tolok ukur, tetapi justru gelar kesarjanaannya penyandangnya. Tidak heran banyak orang berupaya mendapatkan gelar dengan berbagai cara.

Fungsi Penting Stratifikasi Sosial

  • Stratifikasi sosial merupakan alat yang akan digunakan untuk mendistribusikan kewajiban serta hak, misalnya dalam menentukan jabatan, kedudukan, penghasilan, serta banyak hal lainnya.
  • Selain itu stratifikasi sosial juga berguna untuk mempersatukan masyarakat menggunakan pola untuk mengkoordinasi bagian-bagian dalam struktur sosial yang sudah ada. Hal ini diharapkan dapat mencapai tujuan bersama.
  • Stratifikasi sosial bisa menjadi alat yang akan mempermudah dalam menempatkan individu dalam lapisan atau strata tertentu.
  • Lapisan sosial juga menjadi penentu tingkatan yang menentukan mudah tidaknya bertukar kedudukan atau status dalam struktur sosial.
  • Stratifikasi sosial mampu memecahkan banyak persoalan yang sering kali terjadi di lingkungan masyarakat.
  • Pengelompokan masyarakat ini juga akan mendorong masyarakat sehingga mereka akan bergerak sesuai dengan fungsi yang telah mereka emban.

Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial

Umumnya, ada tiga bentuk dari stratifikasi sosial dalam masyarakat kita, yaitu sistem meritokrasi, sistem kelas, serta sistem kasta. Apa perbedaannya? Mari kita cermati satu per satu.

1. Sistem Meritokrasi

Sistem ini adalah sistem yang tercipta dengan latar belakang keyakinan bahwa sebuah stratifikasi sosial seharusnya ditentukan dengan jasa pribadi atau adanya usaha pribadi.

2. Sistem Kelas

Sistem kelas memiliki latar belakang berupa prestasi dari seorang individu serta faktor sosial. Kelas biasanya terdiri dari sekelompok orang dengan kesamaan status dan faktor penentu misalnya pekerjaan, pendidikan, pendapatan, serta kekayaan. Sistem kelas adalah sistem terbuka. Masing-masing individu boleh meraih tingkat pekerjaan atau Pendidikan yang berbeda dari orang tua.

3. Sistem Kasta

Sistem ini merupakan sistem yang tertutup sehingga tidak satu orangpun bisa mengubah status sosial milik mereka. Ketika seseorang dilahirkan dalam sebuah status sosial, ia akan terus berada dalam status tersebut seumur hidup. Dalam Hindu misalnya, masing-masing orang diharapkan menikah dengan orang lain yang tingkat kastanya sesuai dengan mereka.

Proses dan Faktor Terjadinya Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial bisa terjadi dengan sendirinya atau dengan disengaja. Proses yang terjadi dengan sendirinya adalah dampak dari pertumbuhan dalam masyarakat. Seseorang yang ada di lapisan tertentu bukannya berada disana karena kesengajaan yang dibuat oleh dirinya sendiri atau masyarakat. Hal ini akan terjadi dengan cara otomatis, keturunan dari leluhur contohnya.

Mengenai proses stratifikasi sosial yang disengaja, hal ini diperlukan demi kepentingan atau tujuan bersama. Penentuan di dalam sistem dibuat oleh seseorang yang memiliki wewenang atau kekuasaan atau oleh organisasi. Misalnya, stratifikasi sosial diciptakan oleh perusahaan yang menempatkan para pekerjanya di level yang berbeda-beda.

Faktor yang menyebabkan adanya stratifikasi sosial antara lain adalah uang, ilmu, kehormatan, barang dengan nilai ekonomis, kekuasaan, serta keturunan. Intinya adalah, stratifikasi sosial biasanya disebabkan oleh kekayaan, kekuasaan, kehormatan, ilmu, atau pengetahuan yang tinggi.

Bagaimana? Sudah mengertikah sejauh ini? Coba bandingkan keluargamu dengan lingkungan tempat tinggalmu. Berdasarkan informasi yang telah kita pelajari di atas, ada di lapisan masyarakat manakah keluargamu tercinta? Jika jawabannya belum bisa ditemukan, coba pelajari lagi bahan yang baru saja kita bahas.

Leave a Comment