Nama Rumah adat Papua – Setiap daerah memiliki keberagaman budaya yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat. Salah satunya adalah rumah adat. Setiap nama rumah adat papua memiliki ciri khas yang unik dan menarik. Fungsi dari masing-masing rumah adat papua pun berbeda-beda. Rumah tersebut dibangun menggunakan material alami.
Apa nama rumah adat papua? Sebagai warga negara indonesia kita juga harus tahu nama-nama rumah adat di indonesia, termasuk nama-nama rumah adat papua sebagai bentuk rasa cinta kita terhadap saudara kita yang berada di papua. Nah dalam artikel kali ini, kita akan mempelajari tentang berbagai macam jenis keunikan rumah adat papua sesuai dengan model dan fungsinya.
Nama-nama Rumah Adat Papua
Berikut akan kita lihat gambar rumah adat papua dan penjelasannya lengkap dengan nama-nama rumah adat papua sesuai dengan jenis dan fungsinya.
1. Rumah Adat Honai Papua
Nama rumah adat honai berasal dari kata hun yang memiliki arti pria dewasa dan ai yang artinya adalah rumah. Dengan demikian, rumah honai papua dibangun untuk laki-laki, sedangkan rumah adat papua untuk perempuan bernama rumah ebai. Biasanya rumah honai ini memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan rumah ebai.
Rumah adat honai banyak dijumpai di masyarakat suku Dani yang tinggal di lembah dan pegunungan. Asal provinsi rumah adat honai berada di Provinsi Papua. Bangunan rumah honai dibuat menggunakan bahan berupa kayu.
Bagian atap rumah honai berbentuk seperti kerucut dan dibuat menggunakan jerami. Fungsi jerami adalah untuk mencegah air hujan mengenai permukaan dinding rumah. Selain itu, berfungsi untuk mencegah udara dingin masuk ke dalam rumah.
Srtuktur bangunan rumah adat honai papua hanya memiliki satu pintu dan salah satu keunikan rumah honai dari papua yaitu tidak memiliki jendela tujuannya adalah untuk menghalau udara pegunungan yang dingin.
Oleh karena itu, untuk menghangatkan badan maka dibangun tempat membuat api yang letaknya di dalam rumah bagian tengah. Selain untuk menghangatkan badan, di malam hari tempat api juga digunakan untuk membakar kayu sebagai penerangan.
Selain itu, keunikan rumah adat honai adalah memiliki tinggi bangunan rumah honai yaitu 2,5 meter yang mana lebarnya mencapai 2,5 meter. Rumah adat papua yang ini sengaja didesain dengan tinggi yang rendah, tujuannya untuk melindungi diri dari hewan liar.
Masing-masing lantai pada rumah adat honai memiliki fungsi yang berbeda-beda. Lantai pertama digunakan sebagai tempat beristirahat, tempat berkumpul dengan keluarga dan untuk makan, hehe. Sedangkan, lantai kedua digunakan untuk tempat tidur. Sedangkan, alas yang digunakan untuk tidur menggunakan rerumputan kering.
Selain berfungsi sebagai tempat tinggal, rumah honai juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti berikut ini:
[su_box title=”Fungsi Rumah Honai” box_color=”#020202″]
- Sebagai tempat untuk mengajar anak laki-laki agar tumbuh menjadi seorang pria yang dewasa, kuat dan bermanfaat.
- Untuk menyimpan alat-alat berburu hewan dan alat-alat perang.
- Sebagai tempat untuk menyimpan benda-benda warisan turun temurun dari adat suku
- Tempat untuk menyusun strategi perang[/su_box]
Makna dari bentuk melingkar pada rumah adat honai adalah sebagai berikut:
[su_box title=”Filosofi Rumah Adat Honai” box_color=”#020202″]
- Lambang persatuan dan kesatuan sesama suku
- Sebagai wujud kekompakan hidup
- Sebagai wujud untuk melestarikan kebudayaan yang telah turun temurun
- Sebagai lambang kepribadian, harga diri dan martabat dari suku Papua yang wajib untuk dilestarikan[/su_box]
2. Rumah Adat Ebai Papua
Nama rumah adat papua ebai berasal dari dua kata yaitu ebe dan ai. Ebe artinya perempuan, sedangkan ai artinya rumah. Rumah adat papua jenis ini menjadi tempat tinggal bagi anak perempuan, ibu-ibu dan anak laki-laki yang masih kecil.
Fungsi rumah adat ebai adalah untuk tempat anak perempuan belajar dan menempuh pendidikan. Dalam prosesnya melibatkan para ibu, hal ini dikarenakan para ibulah yang menjadi guru untuk mengajarkan ilmu pengetahuan terutama kepada anak perempuan yang akan menikah.
Keunikan rumah adat papua ebai
Pada umumnya, material yang digunakan untuk menyusun rumah ebai ini sama dengan rumah honai, yaitu memakai bahan berupa kayu dan atapnya menggunakan jerami. Namun, yang membedakan dengan rumah adat honai adalah rumah ebai ukurannya lebih kecil dan tingginya lebih pendek. Selain itu, rumah ebai dibangun di samping kanan dan kiri rumah honai.
[su_box title=”Baca juga artikel terkait” box_color=”#020202″]
- Rumah Adat Sumatera
- Rumah Adat Kalimantan
- Rumah Adat Jawa Timur
- Rumah Adat Jawa Tengah
- Rumah Adat Jawa Barat
- Rumah Adat Minangkabau
- Rumah Adat Betawi
- Rumah Adat Gorontalo[/su_box]
3. Rumah Adat Wamai Papua
Pada umumnya, rumah adat papua wamai digunakan sebagai tempat untuk peternakan binatang. Masyarakat Papua sering memelihara berbagai jenis biantang ternak seperti ayam, babi, anjing dan lain-lain.
Keunikan rumah adat papua wamai
Rumah wamai memiliki gaya arsitektur dan bentuk bangunan yang sama dengan rumah honai dan ebai. Material yang digunakan untuk membuat rumah tersebut juga sama, yaitu terbuat dari bahan kayu.
Perbedaan antara rumah honai, rumah ebai dan rumah wamai adalah rumah wamai bentuknya lebih persegi dan ukuran luasnya tidak pasti, tergantung jumlah hewan ternak yang dimiliki oleh masing-masing orang.
4. Rumah Kariwari Papua
Nama rumah adat papua kariwari dapat Kamu jumpai pada masyarakat suku Tobati-enggros. Suku tersebut berdomisili di tepi Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Rumah kariwari dihuni oleh para laki-laki berumur 12 tahun. Para laki-laki itu dilatih mencari penghidupan agar menjadi orang dewasa yang terampil dan kuat.
Keunikan rumah adat papua kariwari
Rumah adat papua kariwari berbentuk limas segi delapan yang mana memiliki bentuk atap kerucut. Tujuan dibuat atap seperti itu karena ada hubungannya dengan kepercayaan masyarakat bahwa atap kerucut dapat mendekatkan Kamu dengan roh leluhur. Bangunan ini cukup kuat karena mampu menahan angin dari berbagai arah.
Material penyusun rumah kariwari bermacam-macam, yaitu lantainya menggunakan kulit kayu, bagian dinding menggunakan bambu. Sedangkan, bagian atapnya memanfaatkan daun sagu yang disusun rapi.
Rumah adat papua kariwari hanya membutuhkan 8 kayu untuk kerangka. Jenis kayu yang dipakai adalah kayu besi. Batang kayunya berfungsi untuk memelihara keseimbangan bangunan. Bagian bawah batang kayu digunakan sebagai tempat untuk menyimpan berbagai jenis alat perang dan hasil kerajinan.
Ketinggian rumah kariwari mencapai 20 hingga 30 meter, sedangkan diameter rumahnya mencapai 8 hingga 12 meter. Bangunan rumah kariwari terdiri atas 3 ruang, yaitu ruang paling bawah dimanfaatkan untuk belajar para laki-laki.
Ruang tengah digunakan sebagai tempat tidur dan untuk pertemuan ketua suku. Sedangkan, paling atas dimanfaatkan sebagai ruang untuk meditasi. Tujuannya adalah agar meningkatkan semangat dan emosi dalam berdoa.
5. Rumah Rumsram Papua
Kamu dapat menjumpai rumah rumsram pada masyarakat suku Biar Numfor yang tinggal di pantai utara Papua. Nama rumah adat papua rumsram dibangun untuk laki-laki dan para perempuan tidak diperbolehkan untuk menempati rumah tersebut. Hal ini terkait dengan fungsi rumah rumsram yaitu untuk tempat belajar dan mendidik anak laki-laki agar dapat mengasah kemampuannya.
Keunikan rumah adat papua rumsram
Bentuk rumah adat rumsram adalah menyerupai perahu terbalik. Hal ini melambangkan bahwa pekerjaan sehari-hari masyarakat setempat adalah sebagai nelayan yang menggunakan perahu sebagai sarana untuk bekerja.
Semua material yang digunakan untuk membangun rumah rumsram terbuat dari bahan alam. Material tersebut antara lain adalah kulit kayu sebagai alas lantai, bambu air untuk dinding serta daun sagu sebagai atap. Anda dapat menjumpai adanya pintu yang berjumlah 2 dan beberapa jendela.
Rumah adat papua rumsram memiliki tinggi hingga 8 meter yang mana pada bangunan rumah tersebut dijumpai adanya 2 ruang. Kamu tidak menjumpai adanya dinding pada salah satu ruangannya. Di sinilah para anak laki-laki belajar untuk memahat, membuat berbagai barang yang bermanfaat seperti perahu, perisai dan lain-lain.
6. Rumah Adat Papua Barat Kaki Seribu
Nama rumah adat papua barat ini di juliki dengan rumah adat kaki seribu, hal ini dikarenakan bagian kaki rumah yang dijadikan sebagai pondasi terdiri dari kayu bulat kecil dan memiliki jumlah yang sangat banyak.
Rumah adat khas papua barat ini berbeda dengan jenis dengan rumah adat di papua yang lainnya, keunikan rumah adat Papua Barat ini memiliki bentuk seperti rumah panggung.
Rumah adat papua barat kaki seribu adalah rumah adat suku Pegunungan Arfak. Suku ini meliputi Hatam, Moille, Meyakh, dan Sough.
Nah itulah nama-nama rumah adat papua yang mana setiap rumah memiliki ciri khas dan keunikan yang tidak dapat dijumpai pada rumah adat di daerah lain. Keunikan rumah adat papua yaitu masing-masing rumah dibangun dengan fungsi yang berbeda-beda, namun fungsi utamanya yaitu sebagai tempat tinggal. Bentuk rumah adat di Papua dipengaruhi oleh gaya hidup dan kebudayaan yang berlaku di masyarakat.