Indonesia adalah negara kepulauan terbesar yang membentang sekitar 5.120 km dari timur ke barat dan 1.760 km dari utara ke selatan, yang setara dengan 3 kali luas Texas. Negara Agraris ini memiliki sekitar 17.508 pulau, area hutan belantara yang luas dengan dataran pantai berawa, dan pegunungan yang tertutup hutan hujan di pedalaman.
Kenyataan bahwa ada begitu banyak pulau membuat Indonesia memiliki beragam budaya, bahasa, kuliner, dan masyarakat yang khas. Namun, Negeri Seribu Pulau ini juga merupakan daerah di Bumi yang mengalami bencana alam relatif sering karena letaknya. Di mana dan mengapa letak Indonesia mempengaruhi hal ini? Ini dia penjelasannya!
Letak Astronomis Indonesia
Letak astronomis adalah suatu titik di Bumi yang koordinatnya telah ditentukan dari pengamatan posisi benda-benda langit seperti Matahari atau bintang kutub. Letak astronomis suatu tempat dapat ditentukan berdasarkan garis horizontal dan vertikal Bumi yang disebut dengan garis lintang dan bujur. Masih bingung dengan kedua istilah ini? Berikut penjelasannya:
- Garis lintang
Garis lintang adalah garis imajiner yang sejajar dengan garis Khatulistiwa. Garis ini membantu dalam membagi zona di dunia, seperti zona temperate atau zona tropik, serta menentukan posisi utara-selatan dari lokasi bola dunia. Garis yang berada di bawah garis khatulistiwa disebut dengan garis Lintang Selatan (LS) dan garis yang berada di atas garis khatulistiwa disebut garis Lintang Utara (LU).
- Garis Bujur
Garis bujur adalah koordinat geografis yang membentang dari kutub utara ke kutub selatan dan memotong garis khatulistiwa. Garis bujur membantu menentukan posisi timur-barat dari suatu titik di permukaan Bumi atau permukaan benda langit dan membantu menentukan tanggal dan waktu di Bumi.
Satuan pengukuran untuk bujur dan lintang adalah derajat, menit dan detik. Belahan timur dan barat masing-masing berisi 180 derajat bujur, dengan total 360 derajat. Sedangkan belahan utara dan selatan masing-masing berisi 90 derajat garis lintang, dengan total 180 derajat.
Selanjutnya, kedua garis tersebut digunakan bersama untuk menentukan lokasi yang tepat di Bumi. Indonesia sendiri berada di posisi 95° BT – 141° BT dan antara 6° LU – 11° LS. Artinya, Indonesia berada di belahan Bumi bagian timur dan terbelah oleh garis khatulistiwa. Hal ini membuat Indonesia berada di kawasan iklim tropis yang memiliki 2 musim, yaitu kemarau dan hujan.
Hampir di seluruh Nusantara, suhunya relatif sama sepanjang tahun, yaitu dataran pantai rata-rata 28 °C, daerah pedalaman dan pegunungan 26 °C dan wilayah pegunungan yang lebih tinggi 23 °C. Sedangkan kelembabannya berkisar antara 70-90%. Garis khatulistiwa juga membuat Indonesia memiliki 3 zona waktu, yaitu:
- Waktu Indonesia Bagian Barat: 7 jam sebelum Waktu Rata-Rata Greenwich alias rujukan waktu internasional (GMT) — berlaku untuk Sumatra, Jawa, dan Kalimantan bagian barat dan tengah
- Waktu Indonesia Tengah: 8 jam lebih awal dari GMT — berlaku di Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan dan Timur, dan Sulawesi
- Waktu Indonesia Timur: 9 jam lebih awal dari GMT — di Maluku dan Papua.
Letak Geografis Indonesia
Letak geografis adalah posisi suatu tempat di Bumi berdasarkan asalnya, misalnya berdekatan dengan laut atau benua tertentu. Letak Indonesia secara geografis berada di Asia Tenggara, terletak di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, serta di antara Benua Asia dan Benua Australia.
Bisa dibilang bahwa lokasi Indonesia ini sangat strategis, karena berada di sepanjang jalur laut utama (persimpangan lalu lintas dunia) yang menghubungkan Asia Timur, Asia Selatan dan Oseania. Yang berarti, Indonesia dapat menjalin hubungan internasional dengan berbagai negara, yang tentunya sangat menguntungkan dalam hal perekonomian.
Sementara berdasarkan jalur pegunungan yang ada, Negeri Seribu Candi ini berada di antara dua rangkaian pegunungan muda. Pegunungan di wilayah timur Indonesia masuk ke dalam rangkaian pegunungan Sirkum Pasifik, sedangkan pegunungan Indonesia barat masuk ke dalam rangkaian pegunungan Sirkum Mediterania.
Letak Geologis Indonesia
Letak geologis adalah letak suatu daerah di Bumi berdasarkan asalnya, struktur batuan yang membentuk daerah tersebut, dan keadaanya di masa sekarang. Secara geologis, Kepulauan Indonesia terbentuk selama 300 juta tahun terakhir dari susunan serpihan Super Benua Gondwana yang tiba di margin subduksi Eurasia.
Indonesia Barat sebagian besar ditopang oleh kerak benua dan merupakan bagian dari Benua Asia, sedangkan Indonesia Timur terdapat lebih banyak kerak busur, ophiolit, dan beberapa cekungan laut muda, serta menjadi bagian dari Benua Australia. Beberapa ahli percaya bahwa pulau New Guinea mungkin pernah menjadi bagian dari benua Australia.
Indonesia dibatasi oleh zona aktif tektonik yang ditandai oleh kegempaan yang kuat dan vulkanisme yang dihasilkan dari subduksi. Pada zona subduksi, dua lempeng bertabrakan, dengan satu lempeng naik dari atas dan memaksa yang lain jatuh. Di tempat-tempat ini, terbentuklah 3 macam perairan, yaitu:
- Daerah dangkalan Sahul: perairan yang dalam, dingin, dan asin di wilayah timur Indonesia (Kepulauan Aru dan Papua).
- Daerah dangkalan Sunda: perairan hangat dan memiliki kandungan garam yang relatif rendah di daerah barat Indonesia (Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Laut Cina Selatan, Laut Jawa, Laut Natuna, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya).
- Daerah antara dangkalan Sahul dan Sunda: wilayah Indonesia bagian tengah (Laut Sulawesi, Selat Makasar, Selat Lombok).
Berdasarkan posisi geologisnya, Indonesia juga ‘duduk’ di garis patahan Cincin Api Pasifik yang sering mengalami gempa bumi dan rumah bagi beberapa letusan gunung berapi paling fenomenal di dunia, seperti:
- Letusan Gunung Toba di Sumatera Utara sekitar 74.000 tahun yang lalu (lebih dari 10.000 orang meninggal, 80.000 kematian manusia akibat kelaparan dan penyakit di pulau-pulau sekitar, langit Amerika Serikat gelap selama hampir setahun, dan tanaman gagal panen di seluruh dunia).
- Letusan Gunung Tambora tahun 1815 (menewaskan 100.000 orang di Pulau Sumbawa dan menghasilkan abu vulkanik yang menetap beberapa waktu di belahan Bumi utara, sehingga membuat siang seolah tak ada matahari).
- Letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda tahun 1883 (menewaskan 40.000 orang di Pulau Jawa dan Sumatra, ledakannya terdengar hingga Australia dan India, melemparkan jutaan ton abu ke atmosfer yang membuat matahari tidak tampak selama 3 hari dan membuat suhu turun di seluruh dunia selama bertahun-tahun.
Sedangkan sisi positif dari letak geologis Indonesia adalah:
- Ledakan gunung berapi menghasilkan tanah subur yang ideal sebagai lahan pertanian/pertanian dan membuat Indonesia menjadi paru-paru dunia.
- Memiliki keanekaragaman hayati (flora dan fauna)
- Memiliki sumber barang tambang mineral (emas, besi, perak, dll.) yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan serta memiliki nilai jual.
Terletak dengan cukup baik di wilayah yang dinamis dan potensial, Indonesia dapat terus meningkatkan hubungan baik dengan negara-negara yang melewati jalur maritim sambil terus mengeksplor kekayaan alamnya, termasuk tempat wisata, hehe. Setuju, kan?