Past Continuous Tense

Bentuk tense pada bahasa Inggris memang berbeda-beda. Setiap tense memiliki kegunaan tersendiri seperti past continuous tense sebagai keterangan waktu lampau. Bentuk past atau lampau tersebut bisa dijelaskan menggunakan aksi yang akan diterangkan. Sebelum lanjut, terdapat beberapa hal yang perlu kamu pelajari termasuk rumus, fungsi, dan juga contohnya.

Untuk membuat bentuk tense yang baik maka semua aturan yang harus ditulis perlu diperhatikan. keunikan pada setiap tense terletak pada jenis verb yang digunakannya. Terutama pada subject yang terkadang berubah atau tidak sama antara satu tense dengan yang lainnya. hal tersebut jika tidak diperhatikan maka kalimat yang dihasilkan tidak akan dengan mudah untuk dimengerti.

Pengertian Past Continuous Tense

Tense ini merupakan suatu alat untuk menyatakan suatu aksi dan aksi tersebut terjadi pada kurun waktu tertentu. Akan tetapi, latar waktu yang digunakan adalah masa lampau. Karena aksinya terjadi di masa lampau maka penggunaan timing yang berhubungan dengan before akan digunakan. Contohnya adalah penggunaan was dalam progress atau during, kemudian menuju ke continued after.

Bentuk lain dari tense ini adalah progressive tense. Hal tersebut karena bentuk kata kerja yang digunakannya merupakan suatu aksi yang sedang terjadi. Semua aksi tersebut, terhadi pada waktu tertentu di masa yang lalu. Kurun waktu yang dijelaskan, merupakan aksi yang telah di mulai akan tetapi aksi yang dilakukan tidak selesai di waktu yang telah dibicarakan.

Cara Membuat Rumus

Pembentukan tense ini dibuat auxiliary verb yang ditambahkan be. Hasilnya, ada bentuk was dan were yang digunakan berdasarkan jangka waktu lampau. Present participle harus digunakan sebagai pelengkap dalam pembentukan kalimat. Was harus ditempatkan pada subject dalam bentuk singular atau singular noun juga singular dalam bentuk pronoun.

Contoh singular dalam bentuk pronoun adalah It, I, He, dan She dan tidak berlaku untuk You. Were harus ditempatkan pada bentuk kata kerja yang plural atau subject seperti plural noun. Contoh dari plural noun adalah chair, humans, dogs dan pronoun seperti They, We, serta You. Ada pun aksi yang digambarkan menggunakan tense ini selalu dalam bentuk dynamic verb dan tidak stative.

a. Rumus untuk kalimat yang positif:
S + Be (was/were) + Present Participle yang ditambahkan ing =

  • He was hiding.
  • The people were dying.

b. Rumus untuk kalimat yang negative:
S + Be (was/were) + Not + Present Participle yang ditambahkan ing =

  • He was not hiding.
  • The people were not dying.

c. Rumus untuk kalimat yang Interrogative:
Be (was/were) + S + Present Participle yang ditambahkan ing + ? =

  • Was he hiding?
  • Were the people dying?

Selalu perhatikan rumus yang ditentukan sebelum kamu membuat sebuah kalimat. Terutama pada bentuk to be nya yang jika tidak diperhatikan dengan baik maka maknanya akan berbeda. Hal tersebut juga akan mengubah bentuk tense jika memang mengganti bentuk to be yang dipasangkan pada setiap kalimat.

Penggunaan dan Contoh Membuat Kalimat

1. Penggunaan pada bentuk deskripsi akan suatu aksi yang terjadi di masa lampau. Time expression yang digunakan juga akan berbeda bergantung pada momen tertentu yang terjadi. Untuk time expression yang digunakan juga memberikan dampak yang berbeda sebagai penjelas dan perubahan makna.

– At 12 Oclock this afternoon = pada pukul 12 siang ini.
– All day last month = sepanjang hari di bulan lalu.
– In 2033 = di tahun 2033.
– At this moment yesterday = pada waktu ini kemarin.

Contoh kalimat:

a. I was driving at this time yesterday.
b. What was that dog doing at 1 am this morning?
c. They were stamping the letter at this time last week.
d. I was doing yoga all day last three days.
e. In 2012, she was working as a bartenderbar tender in the city.

2. Kalimat yang digunakan untuk memberikan petunjuk dengan waktu aksi yang cenderung singkat. Aksi tersebut juga terjadi pada suatu aksi yang durasinya panjang atau sedang berlangsung. Penggunaan subordinate conjunction bentuk when dan while harus digunakan sebagai bentuk rumus untuk membuat text ini.

– Simple past tense + while + past continuous tense.

a. While he was loving = ketika dia sedang mencintai.
b. While they were starving = ketika mereka sedang lapar.
c. While I was carving for food = ketika saya sedang mencari makanan.

– Past continuous tense + when + simple past tense.

a. When I waited along = ketika saya menunggu.
b. When he broke the door = ketika dia merusak pintu.
c. When you loved her = ketika kamu mencintainya.

Contoh kalimat:

a. The room was locked while I was packing up my stuff.
b. My husband was sleeping when I go to work.
c. She was helping the driver when you called her.

3. Bentuk yang digunakan pada pembicaraan mengenai suatu hal yang kejadiannya berulang-ulang. Kurun waktu kejadiannya acak akan tetapi terjadi dengan pembentukan yang alami. Kegunaan bentuk tense ini juga sering digunakan untuk memberikan kritik terhadap suatu aksi.

Contoh kalimat:

a. I was commonly checking the house.
b. The boy was always yawning too laud.
c. My parents was always cooking special food for Christmas.

4. Penggunaan verb yang difungsikan pada penunjuk sebuah perubahan atau pada perkembangan tertentu.

– Grow up = tumbuh.
– Improve = berkembang.
– Go = pergi.
– Change = berubah.

Contoh pada kalimat:

a. His fur was going so thick = bulunya menjadi sangat tebal.
b. My career was growing rapidly = karir saya berkembang dengan cepat.

Mengkondisikan penggunaan pada past tense harus diperhatikan dengan baik. Terutama, jika kamu ingin memasukan beberapa to be di dalamnya. Contoh kalimat di atas bisa dijadikan sebagai referensi atau bahan untuk membuat bentuk kalimat lain dengan kondisi atau jangka waktu yang sama.

Passive Voice Past Continuous Tense

Setiap ada kalimat aktif pasti memiliki bentuk lain seperti kalimat passive atau tidak langsung. Pembangun kalimat akan berbeda dengan bentuk aktif, terutama verb yang digunakan adalah bentuk dari present participle. Akan tetapi, main verb pada tense ini menggunakan past participle.

Ketika membuat sebuah kalimat, past participlenya akan beriringan dengan auxiliary verb atau to be yang dibuat dengan was/were dan juga being. Untuk be nya akan disesuaikan Bersama subject yang akan digunakan dalam bentuk passive voice. Semuanya harus memenuhi subject-verb agreement juga harus ada agent sebagai subject pembentuk kalimat.

Perbedaan rumus:

1. Active voice =

Subject + was/were + ditambahkan dengan present participle + direct object.

2. Passive voice =

Subject sebagai direct object + was/were + being + past participle yang ditambahkan oleh agent.

Leave a Comment